Liputan6.com, Munchen - Pabrikan mobil mewah asal Jerman mulai menyerukan `genderang perang` menyambut elektrifikasi. Bila sebelumnya Daimler menargetkan 10 model pada 2020, Volkswagen melalui divisi bisnisnya Porsche diharapkan mampu menjual Mission E sebanyak 20 ribu unit.
Dilansir dari Reuters, Senin (28/11/2016), Porsche, yang menjadi merek kedua terbesar dalam menyumbang pendapatan berencana mengalokasikan 1.400 pekera untuk membuat lawan Tesla Model S itu.
Baca Juga
Rencananya, Porsche Mission E dipasarkan pada 2019. "Kami menargetkan pemesanan secara kuantitas akan mencapai 20 ribu unit," tutur CEO Porsche Oliver Blume.
Bos tenaga kerja Porsche Uwe Hueck pada Juli lalu enggan memberberkan berapa kapasitas produksi Mission E. Tapi, ia mengtakan bahwa Porsche harus menjual setidaknya 10 ribu unit per tahun agar bisa menuai untung. Sebagai perbandingkan, Tesla telah mendistribusikan 50.580 unit mobil pada 2015.
Porsche Mission E memiliki daya jelajah 500 km dalam satu kali pengisian. Sistem Turbo Charging memungkinkan pengisian baterai hingga level 80 persen dalam 15 menit.
Dikatakan, Mission E digadang-gadang bakal menjadi penerus Panamera pada 2025 dan mengandalkan dua motor dengan total output lebih dari 591,5 Tk.
Untuk urusan performa, Porsche Mission E punya kemampuan akselerasi 0-100 km per jam dalam 3,5 detik. Sementara untuk berakselerasi dari diam ke 200 km per jam butuh 12 detik.
Menilik interior, pabrikan yang bermarkas di Stuttgart ini menerapkan konfigurasi empat kursi berdesain ramping secara terpisah. Karena mobil ini hanya mengandalkan motor listrik, tidak adanya ruang untuk jalur transmisi membuat Porsche mampu memberikan ruang kabin lapang.
Advertisement