Begini Cara ITS Surabaya Cetak Ahli Kendaraan Listrik

Pengembangan mobil listrik di Tanah Air telah dilakukan sejumlah institusi pemerintah dan universitas.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 13 Jan 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2017, 19:00 WIB
Gesits
Skutik listrik Gesits (Septian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia harus menguasai teknologi kendaraan listrik. Itulah yang menjadi fokus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Di Indonesia, pengembangan mobil listrik di Tanah Air telah dilakukan sejumlah institusi pemerintah, seperti LIPI.

Selain itu, ada juga sebuah konsorsium yang terdiri dari lima perguruan tinggi negeri, yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Negeri Surakarta (UNS).

Meski demikian, itu saja tidak cukup. Harus ada regenerasi sehingga timbuh ahli-ahli kendaraan listrik lain, yang pada akhirnya siap membangun industri dalam negeri.

"Sehingga proses pengembangan teknologi kendaraan listrik tidak berhenti karena tidak ada regenerasinya," kata Direktur Eksekutif PUI-SKO, Dr. M. Nur Yuniarto kepada Liputan6.com, yang ditulis Jumat (13/1/2017).

Semangat inilah yang membuat ITS Surabaya Pusat Unggulan Iptek Bidang Sistem Kontrol Otomotif (PUI-SKO), yang di dalamnya terdapat program beasiswa bagi mahasiswa yang ingin belajar dan menempa ilmu soal kendaraan listrik.

Lewat program beasiswa dan magang itu, mereka akan dilibatkan dalam penelitian dan pengembangan sejumlah isu, yakni motor listrik, motor controller, battery pack & battery management system, vehicle monitoring system, chassis design, body & accessories design, wiring & accessories, juga electric motorcycle project management.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya