Liputan6.com, Jakarta Penjualan industri otomotif di 2016 memang tak terlalu menggairahkan. Bahkan sepanjang tahun lalu, pertumbuhan industri otomotif hanya naik empat persen.
Namun demikian, PT Isuzu Astra Motor Indonesia‎ selaku agen pemegang merek Isuzu di Tanah Air rupanya optimis penjualannya akan naik signifikan di 2017. Perkiraannya sebanyak 10 persen atau dari 16.724 di 2016 menjadi 18.390 unit tahun ini.
Baca Juga
Untuk meningkatkan penjualan, Isuzu Indonesia telah menyiapkan berbagai strategi, termasuk meluncurkan enam varian baru yang diprediksi mampu memantik penjualanya produknya.
Namun, Marketing Director PT IAMI, Takuji Kani, ‎menyatakan, di tahun ini Isuzu tak hanya fokus pada produk baru, melainkan penjualan khususnya dalam membantu infrastruktur.
"‎Isuzu sangat berharap pemerintah akan segera menyelesaikan proyek- proyek infrastruktur, yang tentunya menjadi harapan bagi ekonomi Indonesia lebih baik lagi, seperti jalan tol, kereta api atau pun pelabuhan," ungkap Kani saat ditemui wartawan di salah satu mall di kawasan Jakarta, Senin, (23/1/2017).
Lantas seberapa besar penjualan sektor industri otomotif khususnya truk di 2016 lalu?
‎
Pada tahun 2016, Isuzu mengalami penurunan penjualan, yaitu hanya 16.724 unit. Padahal, di 2015 mereka mampu melego 19.350 unit. Adapun, ke‎naikan signifikan terjadi hanya pada pikap double cabin ‎D-max yaitu 498 unit di 2015, kemudian naik menjadi 1,445 unit di 2016.
Sisanya, Isuzu mengalami penurunan. Lihat saja, Isuzu N Series (truk) turun dari 11.597 unit menjadi 10.266 unit‎, lalu, F Series dari 2.442 unit menjadi 1.854 unit, kemudian MU-X dari 1.076 unit menjadi 321 unit, Isuzu Pikap dari 2.120 unit menjadi 1.459 unit, Bison dari 122 unit menjadi 120 unit
‎
Untuk market share, tahun 2016 menurun dari 18,50 persen menjadi 17,81 persen.
Sedangkan memasuki Shio Ayam Api, Isuzu menargetkan penjualan sebanyak 18.390 unit, dengan total market share mencapai 19,20 persen.‎
Advertisement