Liputan6.com, California - Intel, perusahaan teknologi raksasa, menujukkan keseriusannya untuk masuk ke industri otomotif. Senin (13/3) kemarin, mereka resmi mengakusisi perusahaan pembuat chip asal Israel bernama Mobileye.
Melansir Nytimes, akuisisi ini bernilai US$ 15,3 miliar, lebih dari Rp 200 triliun. Harga saham perlembar yang dibeli Intel mencapai US$ 63,5 atau setara Rp 80 ribuan. Angka ini sangat tinggi dalam industri teknologi atau otomotif.
Mobileye, selain membuat chip, juga memproduksi sensor dan kamera khusus untuk kendaraan tanpa sopir alias otonomos. Bisnis ini adalah salah satu sektor yang paling maju. Diharapkan dengan Mobileye, Intel bisa juga bergabung dalam kompetisi.
Advertisement
Baca Juga
CEO Intel, Brian Krzanich, mengatakan bahwa dengan akusisi, ia ingin menyatukan teknologi yang dimiliki intel, dengan teknologinya Mobileye. Ia mengibaratkan teknologi Intel sebagai otaknya, sementara Mobileye sebagai matanya.
Ia juga mengatakan bahwa dalam dua tahun ke depan, Intel akan menghabiskan uang US$ 250 juta lainnya dalam rangka pengembangan mobil otonomos.
Menurut Mike Ramsey, seorang analis teknologi dari Gartner, akusisi Mobileye adalah cara pintar Intel untuk menyusul ketertinggalannya dan dengan cepat berada di garis depan dalam pengembangan mobil otonomos.
"Mereka membayar lebih besar untuk mengejar ketertinggalan dan masuk garis depan, ketimbang mencoba membangun dari awal," terangnya.
Selain Intel, beberapa perusahaan teknologi lain yang juga mencoba peruntungan di bisnis otonomos adalah Nvidia dan Qualcomm. Ini akan jadi pesaing mereka, selain tentu saja pabrikan konvensional seperti Toyota dan Ford.