Yang Khas dari Mesin LCGC, Apanya?

Data Gaikindo menyebut pertumbuhan LCGC tahun lalu mencapai 44 persen.

oleh Rio Apinino diperbarui 09 Mei 2017, 17:20 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 17:20 WIB
Mau Honda Brio Satya E Manual atau Datsun GO Panca T-Active?
Tren segmen mobil murah atau yang dikenal sebagai low cost green car (LCGC) terus mengalami peningkatan.

Liputan6.com, Jakarta Low cost green car (LCGC) adalah segmen kendaraan roda empat yang semakin populer, apalagi semakin banyak pilihan modelnya. Data Gaikindo menyebut pertumbuhannya tahun lalu mencapai 44 persen.

Salah satu ciri khas LCGC yang sifatnya teknis adalah bagian mesin itu sendiri. Mesin LCGC  dikembangkan dengan teknologi terbaru dan telah disesuaikan dengan keadaan terkini, misalnya untuk kebutuhan stop and go.

Galih Laksono, Owner G-speed Performance Parts, bengkel di Kebayoran Baru, Jakarta, mengatakan bahwa desain LCGC lebih kompak dan presisi. Secara kapasitas mesin, LCGC kubikasi maksimalnya adalah 1.200 cc.

"Dengan desain yang demikian, tentunya jarak antara komponen di dalamnya semakin dekat dan rapat, termasuk lubang saluran pendinginan dan lubrikasi," ujar Galih, di acara launching oli baru Castrol, di Jakarta, Selasa (9/5/2017).

Implikasi dari mesin yang semakin rapat ini di antaranya adalah perawatan. Komponen yang semakin rapat, ujar Galih, membuat oli yang dipakai harus yang cair, juga harus disesuaikan dengan aturan pada Buku Manual.

"Cc-nya ini kan kecil, tapi dipaksa performanya tidak berkurang. Ini dengan kata lain dipaksa untuk bekerja keras," sambung Galih.

Di satu sisi, menurut Galih, pabrikan LCGC juga terus melakukan inovasi. Teknologi-teknologi terkini akan terus diperkenalkan untuk membuat performa semakin bertenaga tapi tetap mempertahankan desain kompak itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya