Legalisasi Ganja Tingkatkan Kecelakaan Lalu Lintas

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan wilayah yang melegalisasi ganja lebih tinggi ketimbang yang tidak.

oleh Rio Apinino diperbarui 03 Jul 2017, 06:10 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2017, 06:10 WIB
Aksi Legalisasi Ganja di Berbagai Negara
Seorang pria saat mengikuti aksi menyerukan pengesahan ganja di sepanjang pantai Ipanema di Rio de Janeiro, Brasil, (6/5). (AFP Photo/Yasuyoshi Chiba)

Liputan6.com, California - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan wilayah yang melegalisasi ganja lebih tinggi ketimbang yang tidak.

Melansir Forbes, Highway Loss Data Institute (HLDI), lembaga organisasi riset nirlaba, menyebutkan bahwa tiga negara bagian Amerika Serikat (AS) yang melegalisir ganja, Colorado, Oregon, dan Washington, tingkat kecelakaannya lebih tinggi 3 persen dibanding yang lain.

Tiga negara bagian itu dibandingkan dengan tempat lain seperti Idaho, Montana, Nevada, Utah dan Wyoming. Perbandingan juga dilakukan terhadap Colorado, Oregon dan Washington sebelum kebijakan legalisasi ganja diterapkan, pra November 2016.

"Analisis gabungan menunjukkan bahwa tiga negara bagian pertama yang melegalkan ganja mengalami lebih banyak kecelakaan," ujar Matt More, Senior Vice President HLDI.

Tingkat kecelakaan Colorado lebih tinggi 14 persen dibanding Nebraska, Utah, dan Wyoming. Sementara di Washington lebih tinggi 6 persen ketimbang Montana dan Idaho, serta Oregon lebih tinggi 4 persen daripada Idaho, Montana, dan Nevada.

Keterkaitan antara legalisasi ganja dan tingkat kecelakaan adalah banyaknya orang-orang yang kecelakaan ketika sedang mengonsumsi ganja, atau dengan kata lain, dalam kondisi mabuk.

Menanggapi hasil riset ini, David Zuby, Executive Vice President and Chief Research Officer Insurance Institute for Highway Safety, mengatakan bahwa seharusnya ia jadi bahan pertimbangan negara-negara lain untuk menerapkan kebijakan yang sama.

"Temuan HLDI tentang pengalaman awal Colorado, Oregon, dan Washington, harus dijadikan pertimbangan negara lain agar mengundurkan diri dari legalisasi," ujar Zuby.

Hasil riset ini berkebalikan dengan temuan Columbia University’s Mailman School of Public Health. Riset yang dipublikasikan di American Journal of Public Health itu menemukan bahwa tidak ada hubungan langsung antara legalisasi ganja dan meningkatnya angka kecelakaan fatal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya