Liputan6.com, Jakarta - Bus listrik milik PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang merupakan gagasan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, nantinya akan menggandeng sejumlah pihak agar bisa dikembangkan di Indonesia.
Setelah hadirnya prototipe ke-2 bus listrik MAB ini di Gaikindo Indonesia Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 selama 1-4 Maret 2018 ini, Moeldoko berencana untuk meng-upgrade bus terlebih dulu.
Advertisement
Baca Juga
"Kita akan meng-upgrade bus dulu, bagaimana nanti semakin nyaman. Saya melihat dari beberapa karoseri sudah punya standar yang bagus ini nanti mungkin nanti bisa sama dengan Gemilang yang dari Malaysia, dia bodinya sudah menggunakan aluminium," kata Moeldoko di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (1/3/2018).
Langkah berikutnya, ia juga menjelaskan ada kemungkinan untuk bekerjasama dengan Jerman dan Korea.
"Ada dari Jerman juga begitu, ada beberapa sparepart yang nanti bisa kerjasama dengan kita, dari Korea juga begitu untuk suplai ke mobil listrik MAB," jelasnya.
Selanjutnya
Lebih jauh, Moeldoko menjelaskan dirinya menggagas bus listrik di Indonesia untuk membantu pemerintah dalam membangun komitmen dunia.
"Indonesia kan dalam pertemuan (konferensi perubahan iklim) di Paris ke-21 itu berkomitmen mengurangi emisi gas 20 persen. Nah, bus listrik ini adalah salah satu upaya untuk itu," katanya.
"Kedua, efisiensi, karena ke depan itu menurut saya baterai itu adalah masa depan, masa depan ada di baterai," pungkasnya.
Untuk diketahui, bus listrik yang mampu mengangkut 60 penumpang ini memiliki motor penggerak tipe permanent magnetic synchronous motor, yang diklaim mampu menghasilkan tenaga sebesar 268 Tk dan torsi maksimal 2.400 Nm pada rotasi 1.200 rpm hingga 3.000 rpm.
Menggunakan baterai Lithium Fero Phosphate yang menggendong energi sebanyak 576 V450 Ah, dengan kapasitas 259.2 kWh.
Advertisement