Liputan6.com, Jakarta - Mencari tempat parkir menjadi momok di gedung perkantoran ataupun pusat perbelanjaan. Alhasil, karena lama mencari lahan kosong banyak waktu terbuang sia-sia.
Dari persoalan itu pula, ada pembahasan akan ide baru di seminar Taiwan Excellent Smart Transportation di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis Sore (29/3). Cara itu berkaca pada Taiwan, yang menerapkan sistem smart parking.
Sama seperti Indonesia, Taiwan juga pernah memiliki arus transportasi yang tinggi dan kompleks, serta sistem transportasi yang beragam. Namun sejak beberapa tahun lalu sudah berhasil mengatasinya.
Advertisement
Keberhasilan Taiwan menuntaskan persoalan transportasi yang kompleks tidak terlepas dari penerapan teknologi transportasi yang cerdas, termasuk menciptakan sistem parkir cerdas yang terkoneksi dengan teknologi informasi.
“Cari parkir susah bisa buang-buang waktu dan biaya,” kata Jopson Li, Presiden Direktur PT Atop Indonesia Technologies.
Dalam penggarapan parkir pintar itu, Atop sendiri punya peran di bidang sistem parkir. Mereka dan Advantech bisa berbagi teknologi untuk memanfaatkan internet of things, sistem penerapan transportasi pintar.
Selanjutnya
Parkir pintar tidak lain adalah merupakan sistem yang menginformasikan slot-slot kosong di area parkir sebuah gedung. Nantinya, informasi itu bisa dilihat di layar gadget, mana slot-slot yang sudah terisi, dan mana yang masih kosong.
Di Taiwan sendiri, sistem ini diujicobakan di 53 tempat parkir khusus di dalam kota. Informasi real-time akan dikirimkan ke pengguna untuk mengecek ketersediaan tempat parkir.
Dengan kemiripan kebutuhan ini, Jopson Li mengatakan bahwa Indonesia seharusnya juga bisa menerapkan sistem yang sama. Sistem ini, katanya, sudah diadopsi di kota-kota besar dunia, seperti Los Angeles, Amerika Serikat.
Sumber: Otosia.com
Advertisement