Liputan6.com, Jakarta Harley-Davidson, produsen kendaraan roda dua kebanggaan warga Amerika Serikat ini terancam menutup pabrik di rumahnya sendiri. Harley-Davidson sedang disudutkan oleh perhitungan finansial.
Dilansir dari CNN, hal itu terjadi setelah Uni Eropa menerapkan tarif 25 persen pajak tambahan untuk produk Amerika Serikat yang beredar di Eropa. Tentunya, regulasi tersebut mengancam peredaran Harley-Davidson di benua biru tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Untungnya, pihak Harley-Davidson sudah memiliki beberapa fasilitas produksi di luar Amerika Serikat, seperti Thailand, India, Brazil, dan Australia. Dengan demikian, mereka berencana untuk memindahkan lini produksi ke berbagai negara tersebut seandainya pabrik di Amerika Serikat resmi ditutup.
Dampaknya, Harley-Davidson bisa terhindar dari regulasi Uni Eropa jika motornya diproduksi di luar Amerika Serikat. Dengan kata lain, mereka berhasil selamat dari beban pajak sebesar US$100 jutaan per tahunnya.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pemerintah AS Melarang
Namun, pihak pemerintah Amerika Serikat nampaknya akan melarang penutupan pabrik Harley-Davidson itu. Pasalnya, lini produksi mereka tergolong industri padat karya dan pasti akan menambah angka pengangguran seandainya benar akan ditutup.
Upaya keras Harley-Davidson untuk menyelamatkan uang perusahaan terbilang cukup keras. Pasalnya, lebih dari 50 persen penjualannya berasal dari luar Amerika Serikat.
Sumber: Otosia.com
Advertisement