Liputan6.com, Jakarta - Ranjau paku kerap menjadi permasalahan yang sering dialami oleh pengendara motor atau pun mobil. Pasalnya, bila sampai ban kendaraan kita terkena ranjau paku, tentu tak menutup kemungkinan ban akan lansung kempis terlebih jika tidak menggunakan ban tubeless.
Lalu, bagaimana untuk menghindari ranjau paku saat sedang berkendara?
Advertisement
Baca Juga
Koordinator tim Sapu Bersih alias Saber, penyapu ranjau paku di jalanan Ibu Kota, Abdul Rohim, dikutip dari laman resmi Reskrimum Polda Metro Jaya, ada sejumlah tips agar kendaraan kita tidak mudah bocor terkena ranjau paku.
Menurutnya, kecepatan kendaraan berpengaruh terhadap efektivitas kerusakan akibat ranjau paku.
"Kalau ngebut, ranjau paku mudah menancap ke ban kendaraan jika terlindas," kata Rohim.
Umumnya ranjau paku berbentuk panjang, dengan ukuran 2-5 cm, hanya akan menancap pada ban kalau kecepatan kendaraan di atas 40 kilometer per jam.
Â
Selanjutnya
"Semakin cepat kendaraan, paku yang terlindas akan berdiri sehingga mudah menancap di ban," ujarnya.
Ia menyarankan agar masyarakat bisa berkendara dengan perlahan, terutama di wilayah yang dikenal sebagai kawasan rawan ranjau paku.
Hati-hati, ranjau paku juga sering ditebar dengan cara disembunyikan di benda-benda yang terlihat seperti sampah, atau di retakan dan lubang di jalan raya.
"Kalau lihat plastik, sendal, atau sampah di jalan raya sebaiknya jangan dilindas karena bisa berisi paku, saat melewati jalan berlubang juga sebaiknya pelan-pelan," katanya.
Untuk lebih aman, baiknya pemilik sepeda motor atau mobil mengganti ban dengan jenis tubeless.
Ban tubeless akan lebih aman jika terkena ranjau, karena angin tidak langsung berkurang.
Lebih bagus lagi selalu siap membawa alat penambal ban darurat di bagasi, tanpa perlu repot ke tambal ban.
Advertisement