Komponen Daihatsu Ayla Belum 100 Persen Lokal, Ini Kendalanya

Daihatsu Ayla, mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) besutan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) komponen lokalnya diklaim mencapai 93 persen.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 10 Agu 2018, 11:09 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2018, 11:09 WIB
New Daihatsu Ayla
Tes Drive New Daihatsu Ayla ke Ciwidey, Bandung. (Herdi Muhardi)

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Daihatsu Ayla, mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) besutan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) diklaim komponen lokal yang digunakan sudah mencapai 93 persen.

Hal ini diakui Direktur Marketing PT ADM, Amelia Tjandra, saat ditemui di acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE, BSD, Tangerang Selatan (9/8/2018).

“Setiap tahun naik. Dan yang belum (komponen dibuat secara lokal) biasanya di bagian gear,” ungkap Amel.

Kata Amel, alasan gear belum dibuat secara lokal karena untuk pengembangannya butuh teknologi tinggi dan skala produksinya minimal mencapai dua juta unit.

 “Kalau kita bikin di sini, harganya masih mahal. Makanya masih Impor dari Jepang,” ucap Amel.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Cara Melokalkan Komponen di Indonesia mencapai 100 Persen

Amel mengatakan, agar komponen lokal khususnya bagian gear dibuat di Indonesia hingga mencapai 100 persen, maka hal terpenting adalah bagaimana respon pasar otomotif di Indonesia.

“Sekarang pasar Indonesia (wholesale – pabrik ke konsumen)  1,1 juta, dan itu perkiraan Gaikindo. Kalaupun semua (merek mobil di Indonesia) bikin saja, belum masuk skala produksi (minimal dua juta unit), jadi mesti nunggu pasar berkembang dahulu,” terangnya.

Lebih lanjut Amel menyatakan, jika vendor yang melakukan untuk pembuatan gear, setidaknya dana investasi dibutuhkan cukup mahal.

“Pasar Cina 25 juta unit, dia cukup produksinya. Jadi harganya bisa murah. Kaya di Thailand skala produksi dia kan dua jutaan lebih, pasarnya dia hanya 800 ribuan, Kalau kita produksinya 1,2 juta,” tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya