Keyless Entry Bikin Mobil Gampang Kemalingan, Mitos atau Fakta?

Keyless entry dinilai lebih canggih dan praktis dibanding menggunakan anak kunci biasa. Cukup dengan menekan tombol pada remote, maka kunci pintu akan terbukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2019, 18:38 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2019, 18:38 WIB
Kunci Mobil
Kunci mobil canggih untuk transaksi pembayaran ini bisa digunakan sebagai perangkat fitur standar yang diterapkan pada model hatchback hibrida DS 3 Connected Chic. (Carscoops)

Liputan6.com, Jakarta - Keyless entry dinilai lebih canggih dan praktis dibanding menggunakan anak kunci biasa. Cukup dengan menekan tombol pada remote, maka kunci pintu akan terbuka.

Penggunaan kunci model keyless entry ini memang memberikan kenyamanan bagi para pemiliknya. Namun, apakah benar akan mengorbankan sisi keamanan?

Melansir dari Carscoops, di Inggris dan Wales ditemukan sebuah fakta bahwa pencurian mobil terjadi setiap tujuh menit. Selain itu, kabarnya hanya membutuhkan waktu sekitar 18 detik bagi pencuri untuk mengutak-atik sinyal kunci agar memudahkan mereka dalam melakukan pencurian.

Beberapa pihak juga mengatakan bahwa untuk mencuri sebuah mobil di Inggris, hanya membutuhkan beberapa peralatan elektronik murah yang dapat dibeli secara online dan tersedia luas di pasaran.

Modus pencuri tersebut menggunakan sebuah kotak relay yang dapat memperpanjang sinyal remote. Selanjutnya, relay akan memanipulasi sinyal tersebut, sehingga membuat seolah-olah pemilik berada di jarak yang dekat dengan kendaraan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Hal senada juga diungkapkan oleh ADAC (German General Automobile Club) yang menemukan fakta bahwa 230 dari 237 mobil dengan keyless dapat dengan mudah direkayasa.

Beberapa mobil yang diuji dalam percobaan tersebut yakni Ford Fiesta, VW Golf, Nissan Qashqai, dan Ford Focus. Dalam percobaan itu, terbukti mobil-mobil ini belum cukup aman dari serangan sinyal palsu pada mode keyless.

Terdapat pula beberapa mobil yang sulit dikecoh oleh serangan sinyal palsu tersebut, yaitu Land Rover Discovery, Range Rover dan Jaguar i-Pace.

Mobil-mobil tersebut merupakan jajaran kendaraan JLR (Jaguar Land Rover) yang dianggap aman, karena telah menggunakan teknologi terkini yakni ultra-wide-band (UWB) untuk key fobs-nya. Fitur tersebut sangat akurat menentukan jarak asli antara kunci dan mobil.

Dua pabrikan asal Jerman seperti BMW dan Mercedes pun mencoba mengikuti jejak JLR dengan meningkatkan keamanan pada kunci mereka. Mereka menambahkan sensor gerak ke kunci utama. Sensor gerak tersebut bertujuan untuk menjaga kendaraan mereka dari gangguan sinyal apa pun.

Tips lain untuk menghindari peretasan sinyal terhadap kunci yakni dengan menggunakan case berbahan logam. Metode ini diklaim dapat menghalau peretasan sinyal kunci.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya