Investasi 80 Juta Dolar AS, Pertamina Siap Beralih ke Baterai Kendaraan Listrik

Industri otomotif dalam negeri mulai bersiap menyambut datangnya era kendaraan listrik, tak terkecuali PT Pertamina (Persero).

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 05 Sep 2019, 13:09 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 13:09 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - - Industri otomotif dalam negeri mulai bersiap menyambut datangnya era kendaraan listrik, tak terkecuali PT Pertamina (Persero).

Perusahaan penyedia bahan bakar minyak bagi kendaraan konvensional tersebut, sebelumnya diketahui akan menyediakan Green Energy Station (GES) bagi kendaraan listrik dan solar panel.

Tak puas bila hanya menyediakan GES, Pertamina mengaku akan segera melakukan produksi baterai kendaraan listrik.

"Kami akan mengembangkan green fuel yakni dari bahan baku vegetable oil. Selain itu Pertamina juga berencana untuk mengembangkan pabrik baterai nasional," kata Vice President Planning & Commercial RTC (Research and Technology Center) Pertamina, Andianto Hidayat, di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019.

Andianto kembali menjelaskan, Pertamina akan menjadi produsen pengelola baterai kendaraan listrik yang sudah dilakukan pabrik di Morowali, Sulawesi Tengah.

"Jadi nanti prosesnya, bahan baku baterai untuk kendaraan listrik akan dibuat di Morowali menjadi anoda atau katoda. Lalu diserahkan ke Pertamina agar menjadi baterai kendaraan listrik utuh," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Investasi 80 Juta Dolar AS

Untuk melancarkan hal tersebut, Pertamina akan melakukan investasi hingga 80 juta dolar Amerika Serikat hanya untuk satu lini atau jalur.

Tak hanya itu, Pertamina juga mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pabrik baterai di Morowali, sehingga rencana sebagai produsen baterai bisa berjalan dengan baik.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya