Mercedes-Benz G-Class akan Keluar dalam Versi Mobil Listrik

Satu demi satu produsen otomotif mengeluarkan produk mobil listrik mereka. Tak terkecuali dengan Mercedes Benz G-class yang dicanangkan untuk punya varian EV.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2019, 06:10 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2019, 06:10 WIB
Mercedes-Benz G-Class
Mercedes-Benz G-Class (Oto.com)

Liputan6.com, Jakarta Satu demi satu produsen otomotif mengeluarkan produk mobil listrik mereka. Tak terkecuali dengan Mercedes Benz G-class yang dicanangkan untuk punya varian EV.

Kabar ini disebarkan oleh Head of Digital Transformation Daimler, Sascha Pallenberg, melalui akun Twitter. Cuitannya berisi kutipan perkataan CEO Daimler Ola Källenius, memastikan bahwa akan tersedia versi bebas emisi dari SUV ikonik mereka. Informasi ini tersingkap saat kongres Automobilwoche di Berlin.

Dalam cuitan diketahui eksistensi sang SUV ikonik berlambang bintang ini hampir dipunahkan. Dikatakan Mercedes pernah merundingkan potensi menghentikan G-Class. CEO asal Swedia beropini seolah melihat titik cerah bagi masa depan Geländewagen di era listrik. Akan sangat menyedihkan bila sebuah nama legendaris harus lengser dari dunia otomotif.

Jika benar dipasarkan, Mercedes-Benz  G-Class akan berada di bawah penamaan EQ. ini menandakan bagian dari visi masa depan elektrifikasi Daimler. Nomenklatur baru di seluruh lini tengah dipersiapkan seperti EQC Crossover untuk SUV kompak, dan EQS untuk S-Class versi setrum.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Bakal Lebih Hebat dari Varian Konvensional

Mercedes-Benz G-class listrik masih berupa sebuah ide. Belum ada kejelasan sama sekali mengenai spesifikasi daya atau apapun itu. Namun, mengetahui karakteristik motor listrik bisa dipastikan kemampuan offroad bakal lebih hebat dari varian konvensional.

Imajinasi kami akan seperti sebuah R/C offroad yang mampu menyelam. Selama komponen kelistrikan terbungkus dengan baik, kapabilitas menerjang genangan lebih tinggi. Ini dapat terlaksana lantaran jantung pacu tidak perlu ‘bernapas’ seperti motor bakar yang mengandalkan campuran udara sebagai penghasil daya.

Ciri khas lain yakni torsi berlimpah. Kebutuhan dalam melibas medan tak beraturan cenderung mengandalkan kekuatan memutar roda. Tak sekedar berlimpah, momen puntir maksimal bisa diraih dari titik terendah. Tak perlu ancang-ancang menahan putaran mesin jika tersangkut di sebuah rintangan. Pasalnya, sistem EV rata-rata langsung menembakkan daya ke roda melalui sistem direct drive, atau setidaknya tanpa banyak rangkaian roda gigi.

 

Sudah Ada yang Buat Jip Mercy Listrik

Memang belum ada model produksi, Kreisel Electric dari Austria lebih dulu merealisasikan ide Jip Mercy listrik ini. Mereka mengubah G350d menjadi kendaraan EV sepenuhnya. Baterai 80 kWh seberat 510 kg dibenamkan pada bodi. Baterai racikan sendiri disebar pada bonnet, mengganti tangki bensin, dan di bawah akses masuk. Mereka tidak mau mengkompromikan kenyamanan dan kapabilitas.

Walau bobot bertambah, jip ini masih sanggup menerjang kemiringan 100 persen, atau 45 derajat, dengan mudah. Dinyatakan laman resmi Kreisel Electric, beberapa motor listrik berikut reduction gear disambung langsung ke transfer case. Tenaga maksimal 490 PS diekstrak dari sistem. Berkat motor listrik, hanya perlu 5,6 detik untuk berakselerasi ke 100 kpj.

Topik elektrik biasanya cenderung mengarah ke daya jangkau. Diklaim ia bisa mencapai 300 km pada satu kali pengisian. Melalui fasilitas fast-charging, pengisian baterai hingga 80 persen diraih dalam waktu 25 menit saja.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya