Toyota dan BYD Berkolaborasi Kembangkan Mobil Listrik

BYD Co Ltd siap kolaborasi dengan Toyota Motor Corp untuk mengembangkan kendaraan tanpa emisi gas buang atau ramah lingkungan. Dalam pernyataannya, kedua perusahaan menegaskan siap melakukan investasi masing-masing 50 persen dan mendirikan perusahaannya di Cina.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 08 Nov 2019, 18:12 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2019, 18:12 WIB
Logo Toyota
Toyota duduki posisi ketiga penjualan global pada 2017 (nikkei asian)

Liputan6.com, Jakarta - BYD Co Ltd siap kolaborasi dengan Toyota Motor Corp untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan. Dalam pernyataannya, kedua perusahaan menegaskan siap melakukan investasi masing-masing 50 persen dan mendirikan perusahaannya di Cina.

Seperti dilansir Car and Bike, Jumat (8/11/2019), kedua perusahaan hanya fokus mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai dan tak akan menyentuh kendaraan ramah lingkungan lain, seperti plug-in hybrid atau hybrid.

Pengembangan akan mulai dilakukan pada Juli mendatang. Mobil pertama yang akan dikembangkan berada di segmen sedan dan kendaraan sport. Rencananya, sebelum 2025 kendaraan tersebut sudah siap dijual dengan merek Toyota di Cina.

"Tujuan kami menggabungkan kekuatan BYD dalam mengembangkan dan menciptakan daya saing di pasar kendaraan listrik berbasis baterai dengan teknologi dan kualitas Toyota. Kami akan menyediakan produk EV terbaik," kata Wakil Presiden BYD, Lian Yu-bo.

Selain itu, Toyota juga akan mengembangkan kendaraan dengan bahan bakar hidrogen yang akan diluncurkan dengan menggandeng mitra asal Cina, Guangzhou Automobile Group (GAC) and FAW Group.

Dikenal dengan kendaraan ramah lingkungan, BYD yang berdiri pada 1995 berkembang menjadi perusahaan solusi energi. Saat ini BYD tidak hanya memproduksi kendaraan listrik tapi juga sel penyimpanan energi.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

Mengenal BYD, Pemasok Taksi Listrik Blue Bird dari Cina

Bagi pecinta otomotif, nama BYD memang tidak asing. Namun, bagi sebagian orang, jenama asal Cina ini belum begitu akrab terdengar, meskipun di negara asalnya, pabrikan ini merupakan salah satu yang menjadi pesaing besar Tesla di pasar kendaraan listrik.

Melansir berbagai sumber, BYD memang terjun di dua pasar sekaligus, yaitu mobil penumpang dan mobil komersial ramah lingkungan.

Berbagai model dihasilkan pabrikan asal Negeri Tirai Bambu ini, mulai dari hatchback, SUV, MPV, sampai bus yang bakal digunakan TransJakarta.

Untuk armada taksi listrik Blue Bird ini memang belum diketahui dengan pasti tipe yang akan digunakan. Namun, jika melihat di negara lain, yang sering digunakan sebagai armada taksi listrik adalah e6.

Hatchback lima penumpang ini memiliki performa cukup mumpuni. Motor penggeraknya bisa menghasilkan tenaga sebesar 90 kW atau 120 Tk dan momen puntir 450 Nm.

Berdasarkan data yang tersedia dalam situs resmi BYD, e6 bisa melaju hingga kecepatan puncak 140 km per jam.

Menariknya, jarak tempuh yang mampu ditempuh mencapai 300 km (posisi baterai penuh sampai habis). Ini tentunya sangat menunjang mobilitas taksi yang cukup tinggi.

Kemampuan itu ditunjang penggunaan baterai lithium iron phosphate. Sumber daya e6 dapat diisi ulang tenaganya menggunakan perangkat charging box khusus milik BYD. Durasi pengisiannya juga terbilang singkat, hanya 2 jam.

Di sektor keselamatan dan keamanan, e6 dilengkapi fitur cukup lengkap. Setidaknya ada 6 airbag, posisinya dua di dashboard, dua di belakang jok depan dan dua di samping baris kedua.

Selain itu, ada teknologi ESP (Electronic Stability Program) dan ABS (Anti-locking Brake System) untuk memastikan pengendalian tetap aman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya