Virus Corona Merebak, Klub Motor Ini Bagi-Bagi Masker Gratis

Aksi memborong masker terjadi beberapa waktu lalu sejak virus Corona dinyatakan positif menjangkiti dua WNI. Akibatnya, masker menjadi langka dan harganya melambung tinggi.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 09 Mar 2020, 15:08 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2020, 15:08 WIB
Yamaha
Jakarta Max Owners melakukan aksi bagi-bagi masker gratis. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi memborong masker terjadi beberapa waktu lalu sejak virus Corona dinyatakan positif menjangkiti dua WNI. Akibatnya, masker menjadi langka dan harganya melambung tinggi.

Biasanya, satu boks masker dijual antara belasan ribu hingga puluhan ribu per boks, kini melambung hingga ratusan ribu rupiah per satu boksnya.

Melihat fenomena ini, klub sepeda motor yang tergabung dalam Jakarta Max Owners (JMO) meresponnya dengan membagikan masker gratis ke masyarakat. Kegiatan bagi-bagi masker ini dilakukan di sejumlah titik di Jakarta dan Depok, Jawa Barat.

Aksi bagi-bagi masker ini turut diikuti Ketua Umum JMO Andyanto Sakti dan perwakilan Founder JMO Wahwi, serta beberapa anggota JMO.

"Hal ini sering juga kita lakukan seperti bencana Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) beberapa tahun lalu, kami melalui induk organisasi Indonesia Max Owners, melaksanakan bagi-bagi masker gratis pada daerah yang berdampak," terang Ketua Umum Indonesia Max Owners Adi Dewa dalam keterangan resminya.

Virus Corona Tak Berakhir dalam Waktu Dekat? Begini Penjelasan Ilmuwan Hong Kong

Ilmuwan mikrobiologi Hong Kong menjelaskan, Virus Corona COVID-19 tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Sebab, virus ini sudah terlanjur menyebar ke berbagai negara.

Dilansir South China Morning Post, Senin (9/3/2020), profesor Yuen Kwok-yung dari University of Hong Kong menyebut kasus Virus Corona dapat kembali terjadi walau kasus di China dan Hong Kong mereda di musim panas mendatang. Jika sebelumnya virus menyebar dari China, maka kebalikan bisa terjadi, yakni pengidap virus datang ke China.

 

"Kami berpikir epidemi ini mungkin tidak akan berakhir," ujar Yuen. "Akan ada yang kita sebut sebagai kasus impor terbalik. Pada awalnya negara-negara lain takut pada kita, sekarang kita yang takut pada mereka," ucap Yuen.

Lebih lanjut, Yuen menyebut Virus Corona tidak akan berakhir hingga ada vaksin yang murah, efektif, dan mudah didapatkan mayoritas penduduk. Kemungkinan lainnya adalah jika mayoritas populasi telah tertular dan mendapat imunitas alami.

Kasus Virus Corona di luar China memang sedang marak, terutama di Iran dan Italia. Kini di Hong Kong ada perintah wajib karantina bagi pendatang dari Iran dan beberapa daerah Korea Selatan dan Italia.

Warga Hong Kong pun diminta oleh Yuen agar menghindari berpergian setidaknya hingga akhir tahun. Pasalnya, kasus impor Virus Corona di Hong Kong mulai terjadi, seperti pada kelompok tur dari India.

"Ketika epideminya serius, hindari berpergian ke tempat-tempat lain kecuali perlu," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya