Liputan6.com, Jakarta - Belakangan timbul keraguan jika Geneva International Motor Show (GIMS) bisa kembali dihelat pada 2021. Masalahnya kini bukan sekadar pertimbangan risiko kesehatan akibat pandemi Corona Covid-19, pihak penyelenggara dikabarkan tengah mengalami kesulitan finansial.
Pembatalan pada empat hari sebelum gelaran berlangsung jelas menimbulkan kerugian finansial yang tidak sedikit. Jumlah kerugian ditaksir mencapai 11 juta Swiss Franc – setara Rp 167,88 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini membuat keadaan finansial Organisation Internationale des Constructeurs d'Automobiles (OICA) melemah.
Untuk itu, mereka mengajukan bantuan kepada pemerintah Geneva sebesar 16,8 juta Swiss Franc (Rp 256,39 miliar). Rencananya akan dipakai untuk menutup kerugian sekaligus menyiapkan event berikutnya.
Guna menyelamatkan perhelatan publik terbesar di Swiss itu, pemerintah setempat siap menggelontorkan pinjaman. Namun ternyata OICA malah menolak lantaran tidak dapat menerima persyaratan mengikat dalam pinjaman.
Dijelaskan dalam keterangan resmi, "Disayangkan, syarat-syarat di dalam pinjaman, khususnya yang bertujuan untuk melakukan outsource acara sepenuhnya termasuk konseptualisasi kepada Palexpo SA, tidak dapat diterima penyelenggara. Faktanya, hal ini bersifat kontradiktif terhadap ketentuan dan terutama kepada tujuan penyelenggara yang telah diformulasikan lebih dari 100 tahun lalu.”
Atas kondisi ini, dikabarkan pula kalau keberlangsungan acara pada 2021 belum dapat dipastikan. Tidak sendirian, peserta pameran tetap mendukung dengan merekomendasikan OICA untuk rencana gelaran berikut pada 2022.
Batalnya Dua Gelaran Otomotif Lain
New York Auto Show masuk ke dalam daftar gelaran otomotif yang batal dihelat. Setelah diundur dari April menjadi Agustus, akhirnya pihak penyelenggara harus menghadapi kenyataan.
Melansir Automotive News, Javitz Convention Center sebagai lokasi acara masih disiagakan untuk merawat pasien COVID-19. Dilaporkan juga New York Auto Show akan kembali pada 2 – 11 April 2021.
Dengan kabar penundaan ini, pabrikan otomotif harus memutar otak untuk meluncurkan produk anyar. Seperti Ford Bronco Sport, gagal dikenalkan. Pabrikan lain bahkan sudah duluan mengundurkan diri sebelum pergeseran jadwal.
Di antaranya ada Mercedes-Benz dan Audi. Melihat kondisi ini, bukan tidak mungkin kedepannya pabrikan beralih ke dunia digital sebagai cara pengenalan model baru mereka.
Kembalinya British Motor Show, setelah absen lebih dari satu dekade, juga gagal terlaksana tahun ini. Agustus 2021 menjadi tanggal main baru bagi perhelatan otomotif di Farnborough, Inggris.
Hal ini diakibatkan oleh pandemi COVID-19 berikut memiliki konsep display outdoor dan indoor sehingga harus ditunda sampai 12 bulan.
Sumber: Oto.com
Advertisement