Liputan6.com, Jakarta - Mitsubishi telah mengkonfirmasi rencananya untuk menggunakan dua model Renault untuk menggempur pasar Eropa. Mobil yang menggunakan merek jenama berlambang tiga berlian ini, akan dijual di beberapa pasar tertentu di Benua Biru.
Melansir Paultan, rencana Mitsubishi me-rebadge dua model Renault ini dijadwalkan mulai 2023. Namun, untuk model dan spesifikasi detail belum terkonfirmasi resmi.
Advertisement
Baca Juga
Mitsubishi yang mayoritas dimiliki oleh Nissan, dan sebagai bagian dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubihi telah menerapkan strategi seleksi dan konsentrasi yang diumumkan dalam rencana bisnis jangka menengah pada Juli 2020.
Mitsubishi yang tidak terlalu kompetitif di pasar Eropa, sudah tidak lagi melakukan pengembangan mobil baru di wilayah tersebut.
Dengan begitu, pabrikan asal Jepang ini, memanfaatkan aliansinya untuk melakukan rebadge model Renault.
Sebaliknya, Mitsubishi yang cukup kompetitif di Asia Tenggara, terus melakukan pengembangan berbagai modelnya untuk menggempur pasar seperti Indonesia, Thailand, dan juga Malaysia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Lokal Konten Mitsubishi Xpander Bertambah karena Mesin Kini Diproduksi Sendiri
PT Mitsubishi Krama Yudha Indonesia (MMKI) kini memproduksi sendiri mesin 4A91 yang digunakan Mitsubishi Xpander. Sebelumnya, mesin tersebut didatangkan langsung dari Jepang.
Dengan mesin yang diproduksi di dalam negeri, lokal konten Mitsubishi Xpander pun bertambah. Pabrikan berlambang tiga berlian itu mengklaim rasio kandungan lokal LMPV andalannya itu menjadi sekitar 80 persen.
Ada harapan bahwa langkah ini memperbesar manfaat ekonomi bagi rantai pasokan lokal. Selaras dengan pernyataan Presiden Direktur MMKI, Shinji Matsumura.
“Lokalisasi pembuatan mesin Mitsubishi Xpander merupakan pemenuhan komitmen MMKI untuk memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Kami akan terus berupaya untuk turut berpartisipasi dalam menggerakkan ekonomi di Indonesia,” kata Shindi Matsumura dalam keterangan resminya (22/12).
Fasilitas tambahan MMKI disebut mampu melahirkan 160 ribu unit enjin Xpander per tahun. Sebelumnya, kapasitas produksi MMKI sendiri secara keseluruhan telah ditingkatkan menjadi 220 ribu unit per tahun pada akhir tahun fiskal 2019. Sedangkan di periode sebelumnya dicatatkan kapasitas produksi sebanyak 160 ribu unit per tahun.
“Dengan dimulainya produksi mesin Mitsubishi Xpander, kami berharap dapat memperkuat bisnis produksi dengan meningkatkan daya saing dan mempergunakan fasilitas produksi secara efektif,” ungkap Shinji Matsumura.
Indonesia masuk dalam kawasan ASEAN sebagai sasaran pendorong pertumbuhan dalam Rencana jangka Menengah Mitsubishi Motors. Untuk itu, peran MMKI sangat signifikan mengingat menjadi pabrik induk Mitsubishi Xpander berikut mesinnya. Pun keuntungannya bukan untuk pasar Indonesia saja, turut mendukung market ekspor.
Advertisement