Liputan6.com, Jakarta - Merger besar antara Nissan dan Honda resmi batal. Dalam pernyataan pada hari Kamis, dewan direksi kedua perusahaan sepakat untuk membatalkan kesepahaman yang ditandatangani pada Agustus lalu terkait rencana merger tiga pihak yang juga melibatkan Mitsubishi.
Meskipun Honda dan Nissan mengklaim akan tetap menjalin kemitraan strategis untuk mengembangkan kendaraan listrik dan teknologi lainnya, kegagalan merger ini menjadi pukulan besar bagi Nissan—bahkan juga bagi Honda.
Advertisement
Baca Juga
CEO Honda, Toshihiro Mibe, mencoba memberikan pernyataan yang lebih optimis dalam konferensi pers. “Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, kami kini memahami sinergi yang dapat dimanfaatkan dalam kemitraan strategis yang sudah ada,” kata dia, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (14/2/2025).
Advertisement
Sementara itu, CEO Nissan, Makoto Uchida, lebih terbuka tentang tantangan yang akan dihadapi Nissan tanpa mitra utama. “Akan sulit bertahan tanpa menjalin kemitraan di masa depan,” ujarnya. Pada hari Kamis, saham Honda yang terdaftar di AS mengalami kenaikan, sedangkan saham Nissan di Jepang justru turun.
Walaupun kedua perusahaan ingin mencapai kesepakatan, perbedaan budaya dan reputasi masing-masing mungkin menjadi penyebab gagalnya merger ini. Menurut beberapa laporan, Honda melihat Nissan sebagai mitra yang bermasalah dan membutuhkan lebih banyak pemangkasan biaya, tetapi Nissan tidak bergerak secepat yang diinginkan Honda. Selain itu, Honda khawatir bahwa entitas gabungan hasil merger tidak akan cukup gesit dalam menghadapi perubahan cepat di industri otomotif.
“Kami harus bergerak cepat, dan kami merasa struktur ini (di mana kedua merek beroperasi di bawah perusahaan induk baru) tidak akan berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Mibe dalam konferensi pers.
Usul Nissan jadi Anak Usaha
Honda bahkan sempat mengusulkan agar Nissan menjadi anak perusahaannya, namun Nissan menolak. Nissan merasa bahwa posisinya dalam aliansi dengan Renault selama ini sudah seperti anak perusahaan dan masih merasa tidak dihargai sepenuhnya.
“Dengan usulan yang menyatakan Nissan akan menjadi anak perusahaan sepenuhnya, kami tidak yakin otonomi kami akan tetap terjaga atau potensi Nissan dapat dimaksimalkan,” ujar Uchida.
Renault juga menolak ketentuan merger tersebut, dengan alasan bahwa harga yang ditawarkan untuk saham Nissan tidak cukup tinggi. Sementara Honda memastikan tidak akan melakukan langkah ekstrem seperti pengambilalihan paksa.
Kini, Nissan memiliki sedikit pilihan. Perusahaan teknologi Taiwan, Foxconn, menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Nissan guna memperluas produksi kendaraan listriknya. “Jika kerja sama mengharuskan kami membeli saham Nissan, kami akan mempertimbangkannya,” kata ketua Foxconn, Young Liu.
Namun, ia menegaskan bahwa Foxconn lebih mengutamakan kemitraan dibanding kepemilikan saham. Kemitraan dengan perusahaan teknologi besar mungkin menjadi langkah baru yang diperlukan industri otomotif.
“Dengan perkembangan teknologi, pemain industri harus mempertimbangkan kendaraan yang lebih mirip ‘robot di atas roda’ dibanding mobil bermesin pembakaran konvensional. Dalam skenario ini, perusahaan teknologi besar dan produsen komponen elektronik—seperti Foxconn—bisa menjadi mitra kunci dalam merger dan akuisisi otomotif,” kata Lucinda Guthrie, kepala analis keuangan di Mergermarket.
Advertisement
Calon Mitra Lain
Namun, Nissan mungkin masih memiliki calon mitra lain. Menurut laporan Bloomberg, perusahaan ekuitas swasta KKR sedang mempertimbangkan investasi di Nissan, dengan pembicaraan yang masih berlangsung. Meskipun KKR atau Foxconn bukan mitra besar yang dibutuhkan Nissan, suntikan dana baru dari kesepakatan yang lebih kecil tetap sangat diperlukan. Pada hari Kamis, Nissan kembali memangkas proyeksi laba tahunannya untuk ketiga kalinya setelah laba kuartal ketiga tahun fiskal turun 78% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, Honda tetap mempertahankan proyeksi laba operasional dan laba bersih untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)