Liputan6.com, Jakarta - Kasus kelangkaan chip semikonduktor yang menghantam industri otomotif secara global, sudah sangat berdampak kepada beberapa pabrikan otomotif. Namun, krisis komponen ini ternyata belum berpangaruh terhadap produksi Daihatsu di Indonesia.
Dijelaskan Amelia Tjandra, Marketing Director and Corporate Planning & Communications PT Astra Daihatsu Motor (ADM), pabriknya di Tanah Air masih melakukan produksi secara normal.
"Hingga hari ini, Daihatsu masih produksi dengan normal. Pasokan chip semikonduktor masih bisa terjaga," jelas wanita yang akrab disapa Amel ini, saat konferensi pers secara virtual, belum lama ini.
Advertisement
Lanjut Amel, hingga saat ini, prinsipal Daihatsu sendiri masih terus berusaha untuk menjaga kebutuhan chip semikonduktor untuk produksi di Indonesia. Meskipun, kelangkaan ini sudah dirasakan oleh beberapa pabrikan mobil di dunia, bahkan di Indonesia.
"Daihatsu berusaha keras untuk terus mendapatkan alokasi chip, karena dukungan pemerintah melalui relaksasi PPnBM 100 persen, harus didukung dengan maksimal oleh tim produksi," tegasnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Toyota
Sebelumnya, sang kakak Toyota, juga telah mengumumkan untuk memangkas target produksi tahunannya sebesar 300 ribu unit.
Hal ini, menyusul meningkatnya infeksi virus Covid-19 yang memperlambat produksi di pabrik suku cadang di Vietnam dan Malaysia, serta kelangkaan chip semikonduktor.
"Ini adalah kombinasi dari virus Corona dan semikonduktor, tetapi saat ini virus Corona yang memiliki dampak luar biasa," jelas Kazunari Kumakura, seorang Eksekutif di Toyota.
Tidak seperti pembuat mobil global besar lain yang sebelumnya dipaksa untuk mengurangi rencana produksi, Toyota berhasil menghindari pemotongan produksi karena telah menimbun komponen utama di sepanjang rantai pasokan yang diperketat terhadap gangguan setelah gempa bumi dahsyat di timur laut Jepang pada 2011
Advertisement