Liputan6.com, Jakarta - Seiring perkembangan kendaraan listrik yang semakin masif di dunia, tempat pengisian baterai juga terus tumbuh. Namun, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) ini ternyata juga menjadi sasaran hacker untuk diretas, dan kejadian tersebut sudah terjadi di Rusia dan Ukraina.
Disitat Automotive News, seperti dijelaskan Yoav Levy, CEO Upstrem Security, upaya peretasan di SPKLU itu sangat mungkin terjadi. Hal tersebut, bisa dilihat dari belakangan ini akibat adanya invasi Rusia ke ukraina.
Baca Juga
Ketika itu, sekelompok peretas mengambil alih SPKLU dari jarak jauh, dan digunakan untuk membuat pesan terkait penentangannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin yang memutuskan untuk menyerang Ukraina.
Advertisement
SPKLU yang berada di Inggris dan Rusia, diretas dengan menampilkan slogan-slogan yang menentang invasi Rusia atas Ukraina.
"Kita sudah melihat peretasan pertama yang terjadi di SPKLU atau charging station, saya yakin sudah ada kejadian lain yang tidak terpublikasi," ujar Yoav.
Sementara itu, Yoav melanjutkan para hackers ini akan selalu mencari cara untuk mendapatkan uang.
Selain itu, peretas juga kemungkinan besar menargetkan mobil-mobil listrik yang digunakan oleh perusahaan, dan nantinya akan meminta sejumlah uang agar mobil-mobil itu tetap bisa berfungsi sesuai kebutuhan perusahaan.
"Jika Anda memiliki armada mobil listrik, maka Anda menghadapi risiko yang lebih besar. Pikirkan tentang perusahaan pengiriman yang harus bekerja 24 jam mengantarkan barang,” pungkasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Toyota bZ4X Dilepas ke Pasaran dengan Sistem Sewa
Toyota resmi meluncurkan mobil listrik berbasis baterai pertamanya, bZ4X di Jepang, Kamis (12/5/2022). Menariknya, model ini hanya untuk disewakan dan tidak dijual secara massal.
Berdasarkan laporan dari Reuters, Jumat (13/5/2022), strategi Toyota untuk bZ4X ini dianggap terlalu berhati-hati, di mana para pesaingnya melaju dengan kecepatan penuh.
Namun, cara tersebut justru dianggap tepat, karena membantu meredakan kekhawatiran pengemudi tentang masa pakai baterai dan nilai jual kembali.
Sementara itu, model hybrid tetap jauh lebih populer di pasar dalam negeri dibanding listrik murni, yang hanya menyumbang 1 persen dari keseluruhan mobil penumpang yang dijual di Negeri Matahari Terbit pada tahun lalu.
Dengan menggabungkan asuransi, biaya perbaikan dan garansi baterai ke dapam kesepakatan, Toyota akan menyewakan bZ4X dengan harga setara US$ 39 ribu untuk empat tahun pertama.
Pembatalan sepihak dalam 48 bulan pertama akan dikenakan biaya tambahan.
Advertisement