Liputan6.com, Jakarta - PT Honda Prospect Motor (HPM) menilai perlu adanya edukasi atau pengenalan terlebih dahulu terkait teknologi elektrifikasi di Indonesia. Dengan begitu, ketika mobil jenis ramah lingkungan sudah banyak diluncurkan di Tanah Air, konsumen tidak salah kaprah dengan roda empat bertenaga baterai tersebut.
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing PT HPM menjelaskan, perlu ada teknologi sebagai jembatan sebelum era mobil listrik murni hadir di Tanah Air.
Baca Juga
"Kami rasa, hybrid salah satu jembatan yang baik menuju ke full baterai," ujar Billy di sela-sela media test drive all new Honda HR-V di Bali, Rabu (25/5/2022).
Advertisement
Sementara itu, terkait model elektrifikasi apa yang akan diluncurkan jenama berlambang 'H'Â tersebut hingga kini masih dirahasiakan.
"Modelnya apa yang diinginkan konsumen tetap kita pelajari terus untuk pasar Indonesia. Tapi, sekarang belum bisa diinformasikan," tegas Billy.
Sehubungan dengan era elektrifikasi, dan juga mobil hybrid untuk Indonesia, bahkan HPM sendiri masih lebih pilih mesin turbo untuk disematkan di salah satu SUV andalannya, all-new HR-V.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pilih mesin turbo dibanding hybrid
Mengenai hal itu, Yoshitomo Ihashi, Large Project Leader of All-new Honda HR-V Honda Motor Co., Ltd., Automobile Operations, Monozukuri Center mengatakan, berdasarkan riset, khususnya di berbagai negara saat ini yang paling tepat mesin untuk di Indonesia adalah 1.5 liter turbo.
"Nanti, tidak menutup kemungkinan ke depannya, jika mesin hybrid memungkinkan ke depannya kita bisa riset mesin hybrid," jelas Yoshitomo.
Jika memang mesin hibrida ini sesuai dengan konsumen, maka tidak menutup kemungkinan ada pengembangan unit ramah lingkungan ini untuk pasar Tanah Air.
Advertisement