Liputan6.com, Jakarta - Pembalap tim pabrikan Toyota Gazoo Racing Indonesia, Jordan Johan, berhasil memetik hasil impresif dalam sesi kualifikasi Grand Final Toyota Yaris Cup 2022 yang berlangsung di Sirkuit Fuji Speedway, Jepang, pada Sabtu (10/12/2022).
Meski harus berjibaku dengan para pembalap Jepang, namun performa mobil balap Toyota Yaris yang dikemudikan oleh pembalap 22 tahun tersebut berhasil mendapatkan tiket untuk berlaga pada ajang bergengsi tersebut.
Toyota Yaris yang dikemudikan oleh Jordan Johan ini tidak memiliki spesifikasi balap. Namun, pada ajang tersebut, semua mobil tersebut hadir dengan spesifikasi standar bawaan pabrik. Meski demikian, ia berhasil menemukan ritme terbaik untuk menembus persaingan saat sesi kualifikasi.
Advertisement
Menanggapi keberhasilan tersebut, Dimitri Fitra Ditama, Direktur Toyota Gazoo Racing Indonesia, menjelaskan perihal hasil timnya raih adalah sesuatu yang sangat baik.
"Mengingat ini adalah balapan dengan mobil standar, menurut saya performa Jordan yang baru pertama kali ikut balapan dan mendapat hasil kualifikasi di posisi tengah bisa sangat baik. Karena dari 90 calon peserta hanya 45 yang bisa start," jelas Dimitri Fitra.
Secara regulasi yang dikeluarkan oleh penyelenggara, kejuaraan ini mengharuskan semua Toyota Yaris tersebut tidak boleh mengalami modifikasi. Hanya ada beberapa hal yang boleh dilakukan, yakni di antaranya adalah suspensi, pelek, ban serta penambahan roll bar bolt on.
"Dari posisi satu sampai posisi dia itu, gap waktu yang tercipta saat kualifikasi selesai cuma satu detik per lapnya. Ini menandakan begitu sengitnya persaingan balap di Jepang. Dengan begitu, akan memberikan gambaran bahwa pembalap kita bisa bersiang dengan pembalap lokal Jepang," tambahnya.
Tujuan TGRI Ikut Balap di Jepang
Menanggapi eksistensi Toyota Gazoo Racing Indonesia dalam kompetisi tersebut, Dimitri Fitra Ditama kembali menambahkan bahwa ini memang merupakan agenda tahunan yang senantiasa diikuti oleh para pembalap touring TGRI.
"Kami memang kerap melakukan rolling untuk pembalap kami, khususnya pembalap ISSOM bisa merasakan balap di luar negeri. Dan balap ini juga kami manfaatkan untuk mengasah kemampuan pembalap dan serta mempelajari etika balap mereka yang tidak hanya di dalam negeri," beber Fitra.
Advertisement