Liputan6.com, Jakarta - Jenama asal Jerman, Porsche, menjadi salah satu pabrikan sport car yang kerap dilirik oleh para pecinta kecepatan. Tidak hanya itu, trademark tersebut juga menjadi alasan bagi Yadea, produsen sepeda motor listrik Tiongkok untuk bekerjasama dalam melahirkan produk terbaru mereka, VF F200.
Berdasarkan spesifikasinya di atas kertas, skuter listrik ini memiliki performa setara dengan mesin bensin 125cc. Meski secara regulasi kinerja tersebut dibatasi oleh regulasi yang mengatur tentang motor listrik, namun hal tersebut bisa diantisipasi oleh perusahaan.
Baca Juga
Dari informasi yang dirilis Rideapart, skuter listrik ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 14,7 tk, sehingga limpahan powernya terasa di seluruh putaran, dan ini menjadi pembeda dari motor konvensional yang hanya melimpah di awal putaran mesin.
Advertisement
Tidak hanya itu, untuk torsi yang dihasilkan, perusahaan mengeklaim bahwa model ini mampu menghasilkan 236 Nm, dan ini merupakan angka yang begitu besar untuk sebuah motor listrik.
Lewat keunggulan tersebut, untuk melesat dari posisi diam hingga 30 mil per jam, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 2,5 detik. Bahkan, motor ini mampu mencapai kecepatan maksimum 62 mil per jam.
Dengan jumlah tenaga yang mumpuni tersebut, Yadea, turut menggandeng desainer Porsche, di mana hal ini untuk memberikan sentuhan estetika yang menarik dari sisi visualnya.
Maka tidak heran, jika mengamati hasil desain tersebut, skuter listrik ini hadir dengan konsep ramping sehingga mampu memberikan aerodinamika yang begitu mumpuni.
Di samping itu, Yadea, juga mengatakan bahwa VF F200 ini memang terinspirasi dari bentuk mobil sport yang terpahat dengan sentuhan elegan.
Indonesia dan BYD Sepakat Menandatangani MoU soal Investasi Mobil Listrik
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, hadir dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan raksasa mobil listrik BYD, di Shenzhen, Tiongkok, Kamis (25/5/2023).
Kesepakatan ini, bertujuan untuk menjajaki potensi investasi antara Indonesia dan Tiongkok, termasuk dalam bidang mobil listrik.
Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, dan General Manager BYD, Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik, Liu Xueliang.
Selain Menko Luhut, Pimpinan dan CEO BYD, Wang Chuanfu, juga hadir untuk menyaksikan tonggak sejarah ini di kantor pusat BYD di kota Shenzhen, Tiongkok.
"Penandatanganan MoU ini mencerminkan pentingnya langkah-langkah ke depan dalam mewujudkan ambisi kendaraan listrik di Indonesia," ujar Luhut, dalam keterangan resmi, ditulis Minggu (28/5/2023).
Lanjut Luhut, Indonesia memang ingin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, dan pihaknya juga mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut.
"Dengan sumber daya alam yang melimpah, lokasi geografis yang strategis, dan dukungan pemerintah, saya yakin Indonesia memiliki resep kunci untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri," papar Menko Luhut.
Advertisement