Liputan6.com, Jakarta - Mereka yang penasaran dengan wujud asli Tesla Cybertruck akhirnya bisa melihat mobil ini wara-wiri di jalan raya. Pasalnya, perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk ini telah melakukan proses produksi tahap pertama yang ditempatkan di Pabrik Gigafactory di Austin, Texas.
Hal ini diperkuat oleh postingan Tesla di Twitter pada 15 Juli 2023 lalu, di mana mereka mengumumkan bahwa contoh pertama dari model Cybertruck akan segera dikirim ke konsumen.
Dalam foto yang diunggah oleh Tesla, mereka menampilkan mobil contoh Cybertruck edisi pertama ini didokumentasikan bersama para pekerja pabrik tersebut.
Advertisement
Berbeda dari model prototipe, pada versi aslinya ini Tesla Cybertruck tersebut telah dibekali dengan beberapa komponen penting seperti spion, dan satu wiper di kaca depan.
Dalam laporan Motorauthority, mereka menjelaskan bahwa versi produksi dari model tangguh ini memiliki dimensi yang lebih kecil dari versi prototipenya.
Terkait dimensinya sendiri, Tesla telah membekali Cybertruck dengan panjang 5.867mm, wheelbase 3.683mm, dengan lebar 2.133mm. Dimensi ini dikabarkan mirip dengan bentuk Ford F-150.
Meski demikian, belum ada informasi resmi terkait apakah model yang baru saja selesai diproduksi ini akan ditujukan untuk pelanggan. Bahkan, perusahaan pun juga tidak menginformasikan kapan pelanggan Cybertruk ini bakal mendapatkan unitnya.
Pada Januari 2023 lalu, Elon Musk, menjelaskan bahwa truk dengan bentuk nyeleneh ini tidak akan dikirim dalam jumlah yang banyak pada 2023.
Mereka juga pernah mengatakan bahwa hanya akan memproduksi Cybertruck ini sebanyak 250 ribu unit per tahun dan itu tergantung pada permintaan.
Rencana awalnya, truk ini akan mulai diproduksi pada 2021 lalu. Namun perusahaan terkendala oleh sesuatu sehingga membuat produksi ini ditunda sehingga proses produksi akan terlambat dari jadwal yang sudah ditetapkan.
Ribuan Ducati Panigale V2s Kena Recall, Ini Masalah yang Membelitnya
Ducati Panigale V2s masuk daftar recall atau penarikan kembali untuk perbaikan di Amerika Utara karena malfungsi sektor pencahayaan dan instrument cluster. Model yang terindikasi bermasalah merupakan produksi 2020 hingga 2023 dengan jumlah mencapai 3.315 unit.
Melansir Rideapart, disebutkan bahwa unit yang terpengaruh diproduksi antara 4 Desember 2019 sampai 23 Mei 2023. Sementara nomor identifikasi kendaraan atau VIN yang terkena imbas berkisar dari ZDMHAATW0LB000230 hingga ZDMHAATWXPB012777 dan tidak berurutan.
Diketahui ada kesalahan pada bagian software untuk mengoperasikan lampu depan otomatis. Saat berkendara di malam hari, ternyata hanya DRL saja yang hidup.
Sedangkan cahaya utama yang seharusnya bisa menyala otomatis ketika berkendara di malam hari, beberapa kali sering mati sendiri dan bisa membahayakan pengguna jalan.
Permasalahan ini mulanya ditemukan pada Februari 2023. Saat itu, salah satu pengguna Ducati Panigale V2s ketika mengoperasikan lampu otomatis di malam hari, lampu yang menyala hanya bagian DRL.
Masalah ini telah dilaporkan ke Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA). Dan sebetulnya keluhan ini sudah terjadi di banyak pasar di seluruh dunia, termasuk China, Spanyol, Jepang, AS, dan Inggris.
Selain itu, pengguna Ducati mencatat bahwa saat pengaturan lampu latar (backlight) untuk panel instrumen disetel ke mode Otomatis, kadang-kadang berubah ke mode siang hari ketika digunakan pada malam hari.
Misalnya seperti Mode siang dan malam yang seringkali malfungsi. Serta tingkat kecerahan pada bagian instrument cluster yang tidak konsisten. Hal ini tentu mengganggu pengendara karena menjadi silau ketika malam hari.
Advertisement