Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penyelidikan menemukan potensi penyimpangan peraturan sertifikasi emisi domestik, yang tidak tepat pada mesin diesel Toyota. Laporan itu telah disampaikan Toyota Industries Corporation (TICO) yang ditugaskan untuk mengembangkan mesin diesel kepada Toyota Motor Corporation (TMC).Â
Mseki begitu, kecurangan sertifikasi untuk beberapa kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) bermesin diesel milik Toyota itu, dipastikan tidak berdampak untuk model-model yang ada di Indonesia.
"Hal ini tidak berdampak ya pada mobil-mobil Toyota di Indonesia domestik," kata Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy dikutip dari Antara, Rabu (31/1/2024).
Advertisement
Pada Senin 29Â Januari, TMC mendapatkan laporan dari TICO) bahwa sebuah investigasi khusus yang diketuai Hiroshi Inoue telah ditugaskan menyelidiki potensi penyimpangan peraturan sertifikasi terkait dengan sertifikasi emisi domestik yang tidak tepat, pada mesin forklift dan mesin konstruksi.
Dalam investigasi tersebut terdapat beberapa kejanggalan selama pengujian untuk sertifikasi tiga model mesin diesel. Dalam kasus ini, model-model yang terdampak adalah van Hiace, Fortuner, Innova, dan SUV Lexus LX500D.
Kejanggalan tersebut terjadi selama pengujian keluaran tenaga kuda untuk sertifikasi tiga model mesin diesel untuk mobil yang ditugaskan Toyota ke TICO.
Selama pengujian sertifikasi mesin diesel Toyota, kinerja keluaran tenaga kuda mesin diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal sehingga hasilnya dapat diukur untuk membuat nilai tampak lebih halus dengan variasi yang lebih sedikit.
Â
Pengiriman Mesin Dihentikan Sementara
Pihak TICO pun memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman mesin yang terkena dampak. Toyota juga memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman kendaraan yang dilengkapi mesin yang terkena dampak.
"Ke depannya, kami akan memberikan penjelasan rinci kepada pihak berwenang dan segera mengambil tindakan yang tepat, termasuk melakukan pengujian di hadapan saksi jika diperlukan," ungkap keterangan resmi TMC.
"Kami menganggap proses sertifikasi yang tepat sebagai prasyarat utama dalam menjalankan bisnis sebagai produsen mobil. Kami menyadari betapa seriusnya fakta bahwa pelanggaran sertifikasi yang berulang kali terjadi di TICO, seperti yang terjadi di Daihatsu, telah mengguncang fondasi perusahaan sebagai produsen mobil," tambah keterangan tersebut.
Advertisement