Liputan6.com, Jakarta - Maraknya mobil listrik murah dari Cina, produsen mobil Eropa banyak yang khawatir. Salah satunya, Renault ingin membuat aliansi dengan Volkswagen agar dapat bersaing dengan merek impor, namun tidak berhasil.
Mobil listrik yang dikembangkan bersama dengan harga awal yang rendah, sepertinya tidak akan terjadi.
Baca Juga
Berbicara dengan reuters, CEO Renault Luca de Meo, mengatakan bahwa pembicaraan antara kedua belah pihak telah berakhir.
Advertisement
Petinggi perusahaan asal Prancis ini menyebutnya, sebagai kesempatan yang hilang, namun ia menyarankan bahwa Renault masih terbuka untuk berkolaborasi dengan produsen mobil lain, dan mungkin ada yang lain.
Sementara itu, Volkswagen sendiri menolak berkomentar, namun kedua produsen mobil besar ini telah resmi berpisah.
Renault sendiri masih berjalan sendiri, dan masih bertujuan untuk memiliki Twigo generasi berikutnya, yang akan dijual pada 2026.Perlu dicatat bahwa Twingo yang lama masih ada, baik dengan mesin pembakaran maupun sebagai mobil listrik.
Â
Citycar Baru
City car baru ini akan hadir secara eksklusif dengan kedok nol-emisi dan akan bersaing dengan Renault 5, yang dibanderol sekitar €25.000 ($27.000) sebelum insentif. Twingo baru diproyeksikan berharga kurang dari €20.000 ($21.600).
Tidak jelas apa rencana VW sekarang setelah tidak lagi bernegosiasi dengan Renault. Perusahaan Wolfsburg dapat menggunakan mobil listrik entry-level yang akan melemahkan ID.3 dan bertindak sebagai pengganti e-up! Sesuatu yang mirip dengan ID.1.
Advertisement