Strategi Berubah, Hyundai Mulai Ekspansi Model Hybrid

CEO Hyundai Group, Jaehoon Chang, mengungkapkan dalam acara Brand Investor Day baru-baru ini. Hyundai akan menggandakan produksi kendaraan hybrid dari 7 model menjadi 14 model.

oleh Tim Otomotif diperbarui 31 Agu 2024, 18:27 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2024, 18:27 WIB
hyundai
Ilustrasi mesin mobil hybrid milik Hyundai.

Liputan6.com, Jakarta - Hyundai mengumumkan rencana untuk meluncurkan lebih banyak model hybrid dalam dekade mendatang. Pabrikan asal Korea Selatan itu merasa perlu segera mengubah strategi penjualannya mengingat penurunan penjualan kendaraan listrik di beberapa negara.

CEO Hyundai Group, Jaehoon Chang, mengungkapkan dalam acara Brand Investor Day baru-baru ini. Hyundai akan menggandakan produksi kendaraan hybrid dari 7 model menjadi 14 model.

Rencana ekspansi model hybrid juga akan diimplementasikan kepada merek premium mereka, Genesis. Hyundai menyatakan bahwa mobil hybrid Genesis tidak hanya akan fokus ke efisiensi bahan bakar tetapi juga performa tinggi.

"Dengan Hyundai Way, kami akan menanggapi pasar dengan kelincahan berkat sistem respons fleksibel unik Hyundai. Ini akan memastikan kepemimpinan berkelanjutan dalam lingkungan pasar yang tidak pasti dan memposisikan perusahaan secara strategis untuk menciptakan masa depan yang berpusat pada mobilitas dan energi,” kata Jaehoon Chang, CEO Hyundai. 

Meskipun demikian, Hyundai terus memproduksi kendaraan listrik untuk merealisasikan visi mereka dengan menghadirkan 21 model EV pada tahun 2030.

Akan ada pergeseran fokus dari produksi kendaraan listrik murni menjadi pengembangan Extended Range EV (EREV) yang menawarkan jangkauan lebih jauh.

Dengan semakin banyaknya pilihan kendaraan listrik saat ini, produsen tidak hanya berfokus pada penyediaan model, tetapi juga mendukung transisi dari model ICE ke EV melalui kendaraan hybrid.

Walaupun pabrikan Korea Selatan berkomitmen untuk terus menghasilkan kendaraan listrik dengan target 21 model pada tahun 2030, mereka juga menyadari perlunya transisi dari kendaraan listrik murni ke pembuatan EREV sebagai "jembatan utama menuju elektrifikasi sepenuhnya".

 

Model yang Telah Dipasarkan

Ini merupakan respons terhadap kebutuhan pasar akan kendaraan listrik dengan jangkauan yang lebih jauh.

"Hyundai berencana memperkuat perannya sebagai inovator dengan memperluas cakupannya dari manufaktur kendaraan menjadi berbagai bentuk mobilitas. Dengan meningkatkan fungsi sebagai operator bisnis energi dan mewujudkan masyarakat berbasis hidrogen, kami bertujuan untuk bertransformasi menjadi perusahaan yang mempertahankan kepemimpinan global di era transisi energi," ujar Jaehoon.

Menurut informasi yang beredar, Hyundai akan memproduksi EREV yang memiliki jangkauan hingga 900 km. Ini diharapkan akan membuka spektrum baru bagi konsumen EV di seluruh dunia, terutama dengan tingginya permintaan.

Hyundai juga telah mulai merencanakan penjualan model EREV ini untuk pasar Amerika Utara dan Tiongkok yang akan dimulai dalam waktu dekat. 

Hyundai telah memasarkan berbagai model kendaraan hibrida, dari mild hybrid hingga plug-in hybrid di beberapa negara. Termasuk model-model populer seperti Ioniq, Santa Fe, dan Tucson dengan teknologi hybrid.

Namun, di Indonesia, Hyundai belum memasarkan varian hybrid dan lebih fokus pada kendaraan BEV seperti Ioniq 5, Ioniq 6, dan All New Kona Electric.

Sumber: Oto.com

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya