Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin global Suzuki telah menolak rencana untuk membuat versi listrik, dan mungkin hybrid dari SUV ikonik Jimny. Meskipun, rumor terkait model ramah lingkungan dari kendaraan berpenggerak empat roda yang paling populer dari jenama asal Jepang ini telah beredar luas.
Disitat dari laman Drive, isu Suzuki Jimny listrik atau hybrid memang muncul ketika siluet 4WD ditampilkan pada slide presentasi investor yang menggoda jajaran kendaraan listrik masa depan perusahaan.
Baca Juga
Namun, presiden global spesialis mobil kecil Jepang, Toshihiro Suzuki, kini mengatakan bahwa kendaraan semacam itu akan 'merusak' atribut terbaik Jimny.
Advertisement
"Jika Anda berbicara tentang Jimny EV, saya pikir itu akan merusak bagian terbaik dari Jimny," ujarnya.
"Saya pikir kekuatan utama Jimny adalah bobotnya yang pas," tambah Toshihiro.
Kutipan tersebut sangat menunjukkan bahwa eksekutif Suzuki tersebut hanya mengacu pada Jimny yang sepenuhnya bertenaga listrik, mengingat penggunaan istilah 'EV'.
Namun, publikasi Inggris mengklaim bahwa bos utama mengacu pada tenaga hibrida atau listrik.
Tenaga Alternatif Suzuki Jimny
"Jika kami ingin terus menyediakan Jimny ke pasar sebagai alat untuk para profesional, mungkin bahan bakar elektronik, atau bahan bakar nabati yang menggunakan teknologi ICE akan menjadi cara untuk menjaga agar Jimmy tetap didukung di masa depan," lanjut Toshihiro.
Di Eropa dan Inggris, Jimny sekarang hanya dijual sebagai kendaraan komersial, dengan dua kursi dan pembatas logam di depan bagasi, untuk menghindari target emisi CO2 yang lebih ketat untuk mobil penumpang dibandingkan dengan kendaraan niaga ringan.
Advertisement