KPU Ajak Tamu Asing ke TPS di Pasar hingga Perkampungan

Komisioner KPU menuju TPS 11 yang lokasinya berada di perkampungan warga.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 09 Des 2015, 12:48 WIB
Diterbitkan 09 Des 2015, 12:48 WIB
20151208-Pilkada-Depok-YR
Petugas KPU Merapihkan kotak suara yang berada di kelurahan Sukmajaya, Depok untuk Pilkada serentak, Depok, Selasa (8/12). Distribusi logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok berjalan lancar dan aman. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman turun ke beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) pilkada serentak di Serpong, Tangerang Selatan. Dia ditemani para penyelenggara pemilu dari negara lain, di antaranya dari Tunisia, Malaysia, Bangladesh, dan Korea.

Dia mengajak para tamu negara itu meninjau proses demokrasi di Indonesia, terutama yang terjadi di pasar serta daerah perkampungan. Misalnya saja ke TPS 26 yang bersebelahan dengan pasar.

"Biasanya dekat pasar dan pekerjaan, perkampungan nelayan, hak pilihnya setelah proses pekerjaannya selesai. Ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia berjalan proses demokrasinya dan menjadi hal yang baik di mata negara lain," ujar Arief di lokasi, Rabu (9/12/2015).

Dia lalu bergegas ke TPS 11 yang lokasinya berada di perkampungan warga. Baik Arief, maupun rombongan harus berjalan kaki, kurang lebih 5 menit, untuk sampai ke TPS yang dituju. Dengan memberikan contoh TPS di perkampungan, dia ingin menunjukkan kepada tamu asing bahwa proses demokrasi sudah banyak dipahami masyarakat.

"TPS ini kan dekat rumah penduduk. Saya yakin ini sudah 40 persen lebih melakukan pemungutan suara. Meski demikian, saya ingatkan agar aparatur kampung, tetap mengimbau warganya untuk datang," ungkap Arief.

Menurut Arief, dengan memperlihatkan hal tersebut kepada para tamu negara, Indonesia menjadi negara menarik yang bisa dijadikan percontohan pilkada.

"Yang menarik, mungkin seperti penggunaan tinta dan kotak suara dari kardus. Ini bisa jadi bahan untuk diadopsi, yang dibawa oleh para penyelenggara pemilu dari negara lain. Memang di banyak tempat tidak kaku dalam proses pemilihan umumnya," pungkas Arief.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya