Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma kembali menyatakan sikap untuk tidak ikut berkompetisi dalam Pilgub DKI Jakarta pada 2017 mendatang. Ia mengatakan tidak mau mengecewakan rakyat Surabaya yang telah memilihnya.
"Karena saya dipercaya mereka dan dipilih mereka," kata Risma di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/5/2016).
Baca Juga
Setelah memenangi Pilkada Surabaya untuk kedua kali, Risma bercerita dia langsung menghadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan beberapa petinggi partai tersebut. Pada pertemuan itu dia menegaskan akan menjalankan masa jabatan sebagai Wali Kota Surabaya hingga selesai.
Advertisement
"Saya langsung ngadep Ibu waktu itu. Di dalam itu ada Pak Pram (Pramono Anung), Pak Menteri Dalam Negeri, terus Pak Hasto (Kristiyanto), tapi nggak dengar, saya hanya bicara berdua (dengan Megawati)," kata dia.
Baca Juga
"Saya sampaikan, kemarin pada waktu kampanye saya sudah janji ke keluarga saya tidak meninggalkan mereka, saya sampaikan begitu," imbuh Risma.
Bahkan, saat Jokowi-JK dalam proses kampanye hingga menang pada Pilpres 2014 lalu, Risma mengaku dapat tawaran menjadi menteri. Tawaran itu ditolak karena ia mau fokus mengurus Surabaya.
"Begitu Pak Jokowi waktu proses perjalanan kampanye saya diminta nanti jadi menteri, terus Pak Jokowi menang saya juga langsung ngadep Ibu. 'Bu saya enggak mau jadi menteri. Saya ingin tetep jadi wali kota saja'. Saya gitu kan. Ibu boleh ditanya nanti," tandas Risma.