Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional DKI JAkarta Eko Hendro Purnomo atau akrab disapa Eko Patrio, sempat mengatakan partainya tak akan mendukung calon gubernur yang telah memutuskan maju lewat jalur independen.
Namun, Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno menegaskan masih membuka peluang untuk calon dari jalur independen. Hanya saja, peluang partainya tipis.
Baca Juga
"Peluangnya (untuk mendukung) tipis," ujar Eddy kepada Liputan6.com, Minggu (22/5/2016).
Advertisement
Dia mengatakan, partainya akan tetap mengkaji seluruh potensi bakal calon gubernur yang ada dengan tolok ukur tidak sekadar apakah dia berasal dari parpol atau perseorangan.
"Tetapi lebih kepada kinerja, sikap dan etika kepemimpinan seorang. Bagaimana ia mampu merangkul, membela dan mengutamakan warganya dan menjadi teladan bagi seluruh masyarakat DKI," ungkap Eddy.
Dia pun menuturkan, aspek kepemimpinan, kinerja dan etika menjadi aspek yang penting dalam kajian PAN. Terkait apakah partai pimpinan Zulkifli Hasan itu dengan tegas memilih Partai Gerindra untuk berkoalisi, Eddy membantahnya.
"Kita siap berkoalisi dengan siapa saja, termasuk PDIP, Gerindra, Golkar, dan yang lainnya," tandas Eddy.
Â
Baca Juga
Sebelumnya, Eko Patrio pada kunjunganya ke DPD Gerindra DKI pada Rabu 18 Mei lalu, mengungkapkan bahwa DPW PAN DKI tak akan mendukung calon gubernur yang telah memutuskan maju lewat jalur independen.
Menurut Eko, tugas partai politik adalah menyiapkan kader untuk menjadi kepala daerah yang sudah diatur dalam perundang-undangan. Sementara jalur independen atau perseorangan, merupakan saluran lain untuk calon kepala daerah non parpol atau yang tidak mau maju lewat jalur parpol.
"Yang pasti, kami menutup diri untuk cagub independen. Tidak ada yang namanya mendukung calon independen," kata Eko.
Saat ini terdapat dua nama yang telah memutuskan untuk maju lewat jalur independen, yaitu gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan mantan Menpora Adhyaksa Dault.