Ahok Soal #BalikinKTPGue: Apa yang Mesti Dibalikin?

Ahok menegaskan, tak ada satupun warga Jakarta yang menyerahkan KTP nya. Mereka hanya mengisi formulir dukungan di stan-stan TemanAhok.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 29 Jul 2016, 11:14 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 11:14 WIB
20160114-gubernur-jakarta-ahok batik
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi santai munculnya hastag #BalikinKTPGue di media sosial. Menurut dia, itu adalah hak seseorang untuk berekspresi.

"Ya orang mau tulis silakanlah, orang mau tulis apapun, ya mau bilang apa," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (29/7/2016).

Ahok menegaskan, tak ada satupun warga Jakarta yang menyerahkan KTP-nya. Mereka hanya mengisi formulir dukungan di stan-stan TemanAhok.

"Emang kasih KTP? Bukan kasih KTP kan? Cuma kasih form kan? Kan waktu di assesment, didatengin. KTP juga masih di rumah dia kok, apa yang mesti dibalikin? Dari dulu juga dibalikin, fotocopy doang kan?" ucap Ahok.

Ahok mengaku tidak khawatir kehilangan dukungan dari warga Jakarta ketika dia memilih jalur partai politik. Sebab, Ahok mengaku sejak awal tidak mengejar jabatan.

"Kalau kita khawatir semua juga khawatir. Makanya saya bilang saya di sini bukan ngejar jabatan, makanya saya nggak pernah khawatir jadi gubernur atau nggak. Saya cuma mau kerja kok," kata Ahok.

Ahok pun mengibaratkan jika jabatan Gubernur DKI Jakarta seperti kontrak di perusahaan pada umumnya.

"Kalau orang Jakarta nggak mau nyambung kontrak (kerja) saya, ya sudah saya keluar cari kerja lagi di perusahaan. Orang saya pegawai kok, sederhana saja. Kalau saya ngejar jabatan saya takut ini takut itu. Takut nggak dapet jabatan," ujar Ahok.
 
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun berseloroh, bahwa masih banyak perusahaan di luar sana yang akan menerimanya sebagai pegawai. Sebab, Ahok telah mengantongi banyak pengalaman kerja.

"Saya kalau di luar nggak punya jabatan, kalau cuma pegawai mah gampang, siapa juga pengen (ambil) saya kerja. Orang rajin begitu kok, pengalaman he he. Ya tiap malam ke luar kota, tinggal di hutan, semua oke saya. Saya berhenti bupati kerja di tambang dulu, kerja di Pemalang di sawah, kerja di sana seminggu di hutan, bekas bupati lagi, saya mah udah biasa. Karena saya memang mental otaknya pegawai," pungkas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya