Ahok Persilakan Partai Islam Mendukungnya pada Pilkada DKI 2017

Ahok membuka pintu Parpol Islam bergabung dalam tim suksesnya. Gubernur DKI Jakarta ini tidak membeda-bedakan parpol berdasarkan agama.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 23 Agu 2016, 13:14 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2016, 13:14 WIB
Ahok Beri Kuliah Anti Korupsi
Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama hadir dalam diskusi ‘Pilkada Langsung dan Praktek Bandit Anggaran’di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Minggu (12/4/2015). Tampak, Ahok saat memberikan pernyataan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon gubernur (bacagub) petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut membuka pintu dukungan bagi parpol manapun. Ahok menegaskan tak mau membedakan apakah parpol itu berideologi Islam atau non-Islam. Sebelumnya, tersiar kabar akan ada pertambahan dukungan parpol Islam kepada Ahok.

"Kita tidak ada membedakan partai Islam dan non-Islam. Saya hanya menawarkan kalau Anda merasa saya bekerja baik, dengan jujur, saya tawarkan Anda mau ikut dukung saya atau tidak. Kalau tidak mau dukung, silakan cari lawan saya. Biar orang Jakarta mendapatkan gubernur terbaik dari yang terbaik. Bukan buruk dari yang terburuk," ujar Ahok di RPTRA Cibesel, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2016).

Ahok mengaku menjalin komunikasi dengan baik kepada semua partai. Dia pun menceritakan alasan tidak mau berpolitik yang berlandaskan agama.

"Saya semua teman. Saya tidak suka berpartai berpolitik menghitung pakai Islam dan non-Islam atau agama. Kalau saya menghitung itu, saya tidak akan pernah berani mencalonkan diri jadi Bupati di Belitung Timur. Yang 93 persen Islam, dan 55 persen fraksi DPRD dikuasai partai Islam," jelas Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya