Ahok: Bedalah Saya Sama Sandiaga Umpetin Harta di Luar Negeri

Ahok percaya diri harta yang dimilikinya bukan dari penggelapan pajak atau korupsi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 29 Sep 2016, 11:54 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2016, 11:54 WIB
Saat Ahok dan Sandiaga Uno Beda Pendapat Soal Demo Taksi
Ternyata pesaing Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017, Sandiaga Uno, punya pendapat berbeda soal demo taksi hari ini. Seperti apa perbedaan itu?

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon wakil gubernur Sandiaga Salahuddin Uno menantang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mengikuti program pengampunan pajak atau tax amnesty. Mantan Bupati Belitung Timur ini menilai tantangan tersebut salah alamat.

"Dia (Sandiaga) nantang orang yang salah. Saya sejak berpolitik selalu menekankan pembuktian terbalik harta pejabat dan semua harta saya dilaporkan di LHKPN," ujar Ahok di Pasar Nangka Bungur, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).

Ahok menegaskan ia tidak pernah menyembunyikan hartanya. Karena itu, ia tidak dapat disamakan dengan Sandiaga yang menyimpan harta di luar negeri.

"Semua harta saya tidak ada yang disembunyikan di luar negeri. Bedalah saya sama Sandiaga yang kaya, ngumpetin di luar negeri kan, hahahaaa..." Ahok berseloroh.

Sebelumya, Ahok menegaskan tax amnesty hanya wajib untuk wajib pajak yang tidak pernah melaporkan kekayaan.

Ahok juga menegaskan dirinya tidak masuk dalam daftar Panama Paper seperti Sandiaga. Oleh karena itu, Sandiaga tak seharusnya menyamakan diri dengan Ahok.

"Jadi Sandi jangan nyamain sama gua dong. Orang (Sandi) punya Panama Paper kok, gue enggak punya, gimana?" tandas Ahok.

Sebelumnya Sandiaga mengajak para cagub-cawagub Pilgub DKI Jakarta 2017 untuk turut serta mengikut tax amnesty.

"Saya mengajak juga para cagub dan cawagub di DKI untuk mendukung program ini. Pak Basuki dan yang lain-lain. Ini program pemerintah yang patut kita dukung untuk memperkuat ekonomi Indonesia," kata Sandiaga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya