Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membatalkan blusukannya sore tadi di daerah Kedoya Utara, Jakarta Barat. Sebelum Ahok datang, ratusan polisi bersenjata mengamankan kawasan itu lantaran puluhan pedemo sudah bersiap menolak Ahok. Apa alasan Ahok membatalkan blusukannya hari ini?
"Ya tadi, harusnya kita memang turun, cuma setelah saya lihat putar (mobil) dua kali, saya lihat polisinya banyak pegang gas air mata. Nah terus lalu lintas kan macet. Nah kalau saya turun, ketemu masyarakat, mereka ribut, pasti polisi tahan kan. Kalau tahan, pasti dia mungkin akan lempar-lemparan kan, saya pikir yang jadi korban warga dan mobil-mobil orang. Kasihan," ujar Ahok di kediamannya, Pluit, Kamis (10/11/2016).
Ahok menyatakan tak ingin warga, anak-anak dan mobil menjadi korban amukan pendemo. Meski awalnya ingin turun dari mobilnya, akhirnya Ahok membatalkan, sebab melihat kondisi jalan yang ramai warga dan macet.
"Orang udah macet, mobil korban sih bisa asuransi ya. Saya cuma bayangin, ketakutan orang di dalam mobil. Saya lihat ada anak-anak. Mungkin pulang sekolah tadi. Makanya saya puter dua kali, saya pertimbangkan itu. Terus saya lihat di sebelah kiri juga banyak anak-anak, ibu-ibu nonton, teriak "ada Ahok, ada Ahok". Nah saya pikir kalau saya turun, ini pasti macet kan," kata Ahok
Ahok memperkirakan, kalau dia jadi turun dari mobil dan menemui warga, memang aman meskipun terjadi keributan. Namun, tidak demikian dengan warga dan mobil-mobil warga.
"Tapi saya pikir, masa sih saya turun, yang pada nganter anak sekolah histeris nanti. Ya udah lah. Dua kali puter, saya bilang 'toh mumpung mereka belum lihat mobil kita, kita pulang aja lah," jelas Ahok
Meski didorong Timses untuk tetap turun dari mobil dan melanjutkan blusukan, Ahok memilih mengalah dan tak mau ribut. Sebab, tujuan utama dia ke sana adalah melihat kondisi Kedoya Utara yang kerap tergenang, bukan untuk menarik suara di Pemilu nanti.
"Ya temen-teman sih pada teriak, 'jangan ini Pak'. Apalagi, mereka bilang orang kita (timses) juga sudah siap 100 lebih yang tidak kelihatan. Ya saya bilang enggak usah ribut lah. Kasian orang sebetulnya. Kalau cuma ribut gara-gara enggak boleh turun. Toh saya turun juga cuma mau lihat tempat yang tergenang terus kok. Kalau soal pilih, enggak pilih mah saya kira semua orang Jakarta ini beda dengan daerah lain gitu lho," tambah Ahok.
Tak Ingin Warga Jadi Korban, Ahok Batalkan Blusukan di Kedoya
Ahok memperkirakan, kalau dia jadi turun dari mobil dan menemui warga, akan terjadi tindakan anarkis yang membuat semua jadi korban.
diperbarui 10 Nov 2016, 21:36 WIBDiterbitkan 10 Nov 2016, 21:36 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadi yang Terbesar di Indonesia, Pengguna Super Apps BRImo Terus Bertumbuh hingga 38,61 Juta
Ikuti Cara Menghapus Nail Polish di Rumah Tanpa Merusak Kuku Anda
13 Keluarga Korban Kebakaran Glodok Plaza Laporkan Kehilangan Anggotanya ke RS Polri
Ribuan Perempuan di AS Ikut Demonstrasi Jelang Pelantikan Donald Trump
Kisah Inspiratif Wuri dan Mpok Atun Berjuang Jadi Penyandang Disabilitas
Pembangunan Rumah Panggung Muara Angke Lanjut, Ini Penampakannya
Etiket Beri Tip ke Pemandu Wisata, Bagaimana Menentukan Nominalnya dan Cara Memberikannya?
Top 3 Berita Bola: Proyek Ratcliffe Mulai Dijalankan, Manchester United Berpeluang Ukir Rekor dan Cuan Besar
6 Potret Darma Mangkuluhur dan Kekasih Liburan di Finlandia, Romantis Lihat Aurora
CEO TikTok hingga Meta Hadiri Pelantikan Donald Trump, Siapa Lagi yang Ikut?
Sinyorita Esperanza Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Jatuh di Tangga Usai Siaran, Tulang Kaki Patah
VIDEO: Pakai Transportasi Umum Lebih Murah dengan Tarif Integrasi