Tak Ingin Warga Jadi Korban, Ahok Batalkan Blusukan di Kedoya

Ahok memperkirakan, kalau dia jadi turun dari mobil dan menemui warga, akan terjadi tindakan anarkis yang membuat semua jadi korban.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 10 Nov 2016, 21:36 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2016, 21:36 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membatalkan blusukannya sore tadi di daerah Kedoya Utara, Jakarta Barat. Sebelum Ahok datang, ratusan polisi bersenjata mengamankan kawasan itu lantaran puluhan pedemo sudah bersiap menolak Ahok. Apa alasan Ahok membatalkan blusukannya hari ini?

"Ya tadi, harusnya kita memang turun, cuma setelah saya lihat putar (mobil) dua kali, saya lihat polisinya banyak pegang gas air mata. Nah terus lalu lintas kan macet. Nah kalau saya turun, ketemu masyarakat, mereka ribut, pasti polisi tahan kan. Kalau tahan, pasti dia mungkin akan lempar-lemparan kan, saya pikir yang jadi korban warga dan mobil-mobil orang. Kasihan," ujar Ahok di kediamannya, Pluit, Kamis (10/11/2016).

Ahok menyatakan tak ingin warga, anak-anak dan mobil menjadi korban amukan pendemo. Meski awalnya ingin turun dari mobilnya, akhirnya Ahok membatalkan, sebab melihat kondisi jalan yang ramai warga dan macet.

"Orang udah macet, mobil korban sih bisa asuransi ya. Saya cuma bayangin, ketakutan orang di dalam mobil. Saya lihat ada anak-anak. Mungkin pulang sekolah tadi. Makanya saya puter dua kali, saya pertimbangkan itu. Terus saya lihat di sebelah kiri juga banyak anak-anak, ibu-ibu nonton, teriak "ada Ahok, ada Ahok". Nah saya pikir kalau saya turun, ini pasti macet kan," kata Ahok

Ahok memperkirakan, kalau dia jadi turun dari mobil dan menemui warga, memang aman meskipun terjadi keributan. Namun, tidak demikian dengan warga dan mobil-mobil warga.

"Tapi saya pikir, masa sih saya turun, yang pada nganter anak sekolah histeris nanti. Ya udah lah. Dua kali puter,  saya bilang 'toh mumpung mereka belum lihat mobil kita, kita pulang aja lah," jelas Ahok

Meski didorong Timses untuk tetap turun dari mobil dan melanjutkan blusukan, Ahok memilih mengalah dan tak mau ribut. Sebab, tujuan utama dia ke sana adalah melihat kondisi Kedoya Utara yang kerap tergenang, bukan untuk menarik suara di Pemilu nanti.

"Ya temen-teman sih pada teriak, 'jangan ini Pak'. Apalagi, mereka bilang orang kita (timses) juga sudah siap 100 lebih yang tidak kelihatan. Ya saya bilang enggak usah ribut lah. Kasian orang sebetulnya. Kalau cuma ribut gara-gara enggak boleh turun. Toh saya turun juga cuma mau lihat tempat yang tergenang terus kok. Kalau soal pilih, enggak pilih mah saya kira semua orang Jakarta ini beda dengan daerah lain gitu lho," tambah Ahok.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya