KPK Sarankan Masyarakat Tak Pilih Pemimpin dari Dinasti Politik

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, biasanya calon pemimpin yang berasal dari dinasti politik itu berurusan dengan KPK.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 19 Jan 2017, 08:14 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2017, 08:14 WIB
20160831-Festival-Anak-Jujur-Jakarta-Agus-Raharjo-FF
Ketua KPK Agus Raharjo memberikan sambutan saat membuka Festival Anak Jujur 2016 di area Ecovention, Jakarta, Rabu (31/8). Anak-anak berusia 5-12 tahun mengikuti Festival Anak Jujur yang digelar KPK dari 31 Agustus-1 Juli. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 15 Februari mendatang, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengingatkan agar masyarakat tidak memilih calon pemimpin yang berasal dari dinasti politik.

"Kita pesannya untuk pilih orang yang punya kompetensi dan integritas," ujar Agus di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu 18 Januari 2017.

Dia menyebut, biasanya calon pemimpin yang berasal dari dinasti politik itu berurusan dengan KPK.

"Karena dari beberapa kasus terkait kepala daerah yang dinasti politik, kan keliatan ada yang didikte suaminya, bapaknya, kan pernah terekam semua," ucap dia.

Menurut Agus, saat ini tidak hanya satu daerah yang memiliki pasangan calon (paslon) dinasti politik. Salah satunya adalah Pilkada Banten.

Salah satu calon Wakil Gubernur Banten Andhika Azrumy merupakan anak kandung mantan Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah. Atut saat ini masih diproses hukum di KPK.

Agus menambahkan, saat ini KPK tengah menuntaskan dugaan tindak pidana pencucian uang yang menjerat pengusaha Tubagus Chaery Wardhana. Tubagus juga merupakan adik kandung Atut.

"Itu (TPPU Wawan) termasuk 180 kasus yang hutang yang akan diselesaikan," tukas Agus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya