Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Ahok - Djarot memperoleh suara terbanyak di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 17, Petamburan Jakarta Pusat dalam Pilkada DKI Jakarta. TPS ini merupakan tempat Pimpinan FPI Rizieq Shihab melakukan pencoblosan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan, hasil perolehan suara pilkada seperti ini memang sulit untuk diprediksi‎. Sebab menurut dia, pilihan masing-masing orang tidak terpengaruh dengan siapa yang tinggal atau mencoblos di TPS tersebut.
Baca Juga
"Ya biasa lah. Ini tidak bisa dibikin begitu. Karena musti ada nomor satu, nomor dua, nomor tiga. Tidak bisa ditentukan. Tidak berpengaruh siapa yang tinggal di situ," ujar dia di Jakarta, Rabu 15 Februari 2017.
Advertisement
JK menyatakan, keunggulan tersebut membuktikan meski pun pria bernama asli Basuki Tjahaja Purnama ini tersandung kasus penistaan agama, namun hal semacam ini tidak mengurangi kepercayaan masyarakat, khususnya di TPS 17, kepada Ahok.
"Oh iya tentu memilih Ahok tidak percaya. Mungkin saja percaya, bagi dia apa yang dilakukan, kalau pemilih berbagai faktor, tidak satu faktor," kata dia.
Menurut JK, komunitas yang berada di sekitar TPS tersebut berada biasanya lebih mempengaruhi hasil pemilihan suara. Oleh sebab itu tidak heran jika Ahok bisa unggul di TPS 17.
"Juga komunitasnya sangat berpengaruh. Kalau katakanlah komunitas di Jakarta Utara Ahok menang, komunitas yang mungkin Jakarta Selatan Anies menang. Biasa lah itu. Karena orang sangat terpengaruh juga dengan komunitasnya," tandas JK.
Di TPS 17 yang dekat dengan markas FPI, paslon nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendapat 38 suara, paslon nomor urut 2 Ahok - Djarot 279 suara, sedangkan paslon nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno 212 suara.
Suara yang terpakai di Pilkada DKIÂ sebanyak 529. Surat suara tidak sah sebanyak lima. Surat suara rusak itu satu rusak, dua dicoblos di luar garis gambar paslon, dan sisanya pemilih mencoblos tiga paslon. Sehingga total 534 surat suara.