Liputan6.com, Serang - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang menemukan dugaan pengelembungan suara yang terjadi di TPS 17 Desa Tajur, Kecamatan Ciledug, Tangerang, Banten. Dugaan penggelembungan suara itu terekam dalam video berdurasi 1 menit 40 detik.
"Di TPS 17 ada kertas suara kosong tanpa nama, alamat dan tanda tangan Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang tercoblos pada paslon nomor urut satu," kata Ketua Panwaslu Kota Tangerang, Agus Muslim, Serang, Jumat 17 Februari 2017.
Menurut dia, tindakan itu dapat menambah jumlah suara bagi pasangan calon nomor urut 1 Pilkada Banten, Wahidin Halim - Andika Hazrumy.
Advertisement
"Kami tidak mengerti kenapa sampai ada surat suara yang tidak sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT), kalau dilihat dari kertas suara memang hampir mirip. Kami juga sudah masukkan dalam catatan sebagai kejadian khusus," ujar Agus.
Pada 0video berdurasi 1 menit 40 detik itu, paslon nomor urut 1 Wahidin Halim - Andika Hazrumy mendapatkan 314 suara. Sementara untuk paslon nomor urut 2 Rano Karno-Embay Mulya Syarif mendapatkan 166 suara. Sementara suara tidak sah berjumlah 11 suara. Bahkan jumlah surat suara di kotak suara lebih banyak 130 persen dari pemilihnya.