Liputan6.com, Ambon - Para petahana mendominasi kemenangan pilkada serentak di Maluku pada 15 Februari 2017 berdasarkan perhitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Berdasarkan data yang dilansir dari Antara, Sabtu 18 Februari 2017, petahana menang di kota Ambon serta Kabupaten Maluku Tengah maupun Buru.
Di Kota Ambon, petahana Wali Kota Richard Louhenapessy yang berpasangan dengan Syarif Hadler menang atas Paulus Kastanya-Latuconsina.
Advertisement
Sam adalah petahana Wakil Wali kota Ambon periode 2011 - 2016 yang berakhir masa jabatan bersama Richard Louhenapessy pada 4 Agustus 2016.
Sebenarnya, Syarif juga petahana Wakil Wali Kota Ambon periode 2006 - 2011 saat berpasangan dengan Jopi Papilaya.
Survei Sinergi Data Indonesia (SDI) menempatkan pasangan Richard-Syarief memperoleh 54,67 persen dan Paulus-Latuconsina sebesar 45,33 persen.
Di Kabupaten Buru, petahana Bupati, Ramly Umasugi yang berpasangan dengan Amustofa Besan (Rama) meraih 57,96 persen mengungguli Bakri Lumbessy - Amrullah Madani Hentihu (Baru) hanya memperoleh 42,04 persen.
Kabupaten Maluku Tengah pasangan petahana, Tuasikal Abua - Marlattu Leleury dengan jargon "Tulus" mengungguli kotak kosong memperoleh lebih dari 70 persen.
Sedangkan, Pilkada Seram Bagian Barat (SBB) pasangan Yasin Payapo-Timotius Akerina mengungguli Samson Atapary-Suhfi Madjid, Paulus Puttileihat-Amiruddin dan Sanadjihitu Tuhuteru-Petrus Suripatty.
Begitu pula, kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) pasangan Petrus Fatlolon-Agustinus Utuwaly mengungguli Dharma Oratmangun-Markus Faraknimela dan Petrus Werembinan-Jusuf Siletty.
Gubernur Maluku, Said Assagaff mengaku intensif memantau tahapan Pilkada di kota Ambon dan empat kabupaten lainnya melalui koordinasi dengan Forkopimda.
"Rasanya yang terjadi hanyalah kasusistis seperti terjadi di Desa Seith, kecamatan Leihitu, Pulau Ambon pada 15 Februari 2017 yang langsung ditangani aparat keamanan," ujar Said.
Sedangkan, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum ( Bawaslu) Maluku, Fadli Silawane menyatakan, pilkada di empat kabupaten dan kota Ambon pada 15 Februari 2017 terlaksana lancar dan aman.
"Secara umum pilkada di lima daerah itu tidak ada masalah yang menonjol karena sifatnya kasusistis," ujar dia.
Meski demikian, Fadly mengakui ada permasalahan di hampir di semua kabupaten/kota seperti pencoblosan ganda dengan memanfaatkan surat suara orang lain.
"Kami tetap menyikapinya sesuai ketentuan perundang-undangan. Hanya, prinsipnya pelenggaraan pilkada di kota Ambon serta Kabupaten Maluku Tengah, Buru, SBB dan MTB lancar," tegas Fadly.