Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat keberatan ketika calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Sandiaga Uno mengenakan pakaian khas Agus Yudhoyono-Sylvina Murni. Apalagi, tanpa seizin pasangan calon nomor 1 itu.
"Kalau orang mau minta tanaman di rumah tetangga, izin dulu ketuk pintu. Ini nggak ketuk pintu, baju yang dijemur juga dipakai," ujar Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Menurut Rachland, sampai saat ini belum ada keputusan dari Agus Yudhoyono untuk mendukung siapa dalam pilkada putaran kedua.
Advertisement
Menurut Rachland, saat ini relawan Agus-Sylvi terpecah menjadi dua. Ada yang mendukung Anies-Sandi ada pula yang mendukung Ahok-Djarot.
"Suara 17 persen itu yang dimiliki Agus-Sylvi itu diharapkan bisa mengambil kepihakan yang memenangkan salah satu paslon," kata dia.
Namun, ujar dia, kubu Ahok-Djarot lebih santun ketimbang Anies-Sandi. Sebab relawan Agus-Sylvi yang bergabung dengan Ahok-Djarot melepas baju tacticool mereka dan berganti dengan kotak-kotak.
"Sebetulnya kubu Ahok jauh lebih santun, karena relawan lain juga bergabung dengan Ahok. Mereka membuka baju tacticool dan menggunakan baju kotak-kotak," ujar Rachland.
"Kalau mereka (kubu Anies-Sandi) menggunakan baju putih silahkan, kalau mau pakai baju Agus-Sylvi ya harus ngomong dulu," tegas Rachland.