Djarot: Tak Boleh Seorang Pun Mengintimidasi dengan Isu SARA

Djarot mengatakan sudah tidak zamannya lagi memaksakan kehendak dengan berbagai hal negatif.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 19 Mar 2017, 07:28 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2017, 07:28 WIB
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ingin tidak ada yang menghalalkan segala cara untuk menang dalam Pilkada DKI Jakarta. Djarot bersama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga bukan bernafsu menang, tapi melanjutkan kehendak rakyat.

"Saya sama Pak Basuki bukan nafsu saya keinginan semata. Tapi, atas nama kehendak rakyat agar program dituntaskan," ujar Djarot di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (18/3/2017).

Menurut Djarot, sudah tidak zamannya lagi memaksakan kehendak dengan berbagai hal negatif. Cara itu menurutnya dapat melukai kultur demokrasi dan bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika dan Sumpah Pemuda.

Djarot pun menganggap kampanye di putaran kedua kali ini berlangsung aman dan damai. Namun demikian, ia mengakui masih ada sebagian kelompok masyarakat yang mengedepankan isu SARA.

"Enggak boleh satu orang pun melakkukan intimidasi dengan isu sara, enggak boleh," ujar Djarot.

Saat ini, dia dan Ahok hanya berpikir untuk bisa melanjutkan program yang sedang berjalan. Sehingga tidak ada lagi program yang terputus dan terbengkalai.

"Mendorong perjuangan keadilan sosial, urusi orangtua, jompo, warga miskin yang tinggal di bantaran sungai, disabilitas, pemerintah harus hadir," pungkas mantan Wali Kota Blitar itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya