Anies - Sandi Jadi Pemenang di Survei LSI, Ini Kata Sekjen PDIP

Hasto menyayangkan hasil survei yang masih harus diuji kebenarannya, justru dijadikan klaim kemenangan.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 17 Apr 2017, 23:31 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2017, 23:31 WIB
Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA  memprediksi pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan keluat sebagai pemenang Pilkada DKI Jakarta putaran dua.

Terkait perolehan survei tersebut, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meragukan angka presentasi pada survei tersebut.

"Denny JA memang piawai di dalam memanfaatkan momentum politik. Pilkada putaran pertama menjadi bukti bagaimana survei Denny JA hanya menjadi alat pemenangan, sehingga hasilnya pun meragukan," ujar Hasto di Jakarta, Senin (17/4/2017).

Hasto pun membeberkan pengalamannya bagaimana di dalam Pilkada Serentak 2015 lalu ditawari jasa survei oleh LSI Denny JA.

"Saat itu saya ditawari Beliau, bagaimana PDIP bisa memenangkan pilkada serentak tanpa keluar uang, bahkan saya ditawari dapat uang. Begitu motifnya sudah dana, tawaran jasa pemenanganpun tidak saya layani," ujar Hasto.

Hal yang lebih memrihatinkan, menurut Hasto, hasil survei yang masih harus diuji kebenarannya, kini dijadikan klaim kemenangan.

"Sekarang dijadikan klaim kemenangan bahkan sebelum pilkada berlangsung sebagaimana disampaikan oleh pidato Bapak Prabowo yang terkesan tendensius dan terlalu menyudutkan pasangan Ahok-Djarot‎," ucap Hasto.

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali merilis survei terbaru terkait elektabilitas dua paslon cagub-cawagub DKI Jakarta. Hasilnya, jika Pilkada DKI 2017 digelar saat survei dilakukan, maka masyarakat ibu kota akan mendapatkan gubernur baru.

"Jika pilkada dilakukan saat survei ini, maka warga DKI Jakarta akan memliki gubernur baru Anies Baswedan - Sandiaga Uno dengan keunggulan 51,4 persen," tutur Peneliti LSI Ardian Sopa di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis 13 April 2017.

Sementara elektabilitas pasangan calon Ahok-Djarot hanya berada di bawah 50 persen, yakni mendapatkan suara 42,7 persen. Sisanya 5,9 persen merupakan pemilih yang belum menentukan.

Survei tersebut dilakukan pada 7 April hingga 10 April 2017 dengan jumlah responden sebesar 440 partisipan. Adapun metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error sebesar 4,8 persen dan pengumpulan data melalui kuesioner dari wawancara tatap muka.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya