Mendagri Prediksi Muncul 3 Pasang pada Pilpres 2019

Tjahjo memprediksi ada perebutan di antara partai, mengusung siapa cawapres untuk mendampingi Jokowi.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 27 Agu 2017, 04:02 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2017, 04:02 WIB
Pilpres 2019
Mendagri Tjahjo Kumolo. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memprediksi akan muncul tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, dalam Pilpres 2019.

"Saya Mendagri memang mencermati paling banyak akan ada tiga paslon. Apakah koalisi yang bersama dengan Pak Jokowi ini solid?" ujar Tjahjo saat menghadiri acara Partai Golkar di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu, 26 Agustus 2017.

"Belum tentu. Karena koalisi ini semua juga berebut siapa yang akan diposisikan sebagai cawapres Pak Jokowi," dia melanjutkan.

Tjahjo memprediksi akan ada perebutan di antara partai politik, untuk mengusung siapa calon wakil presiden yang akan dipasangkan menjadi pendamping Jokowi.

"Wajar Partai Demokrat, Gerindra, PKS, PAN, PKB, Nasdem, Golkar tentu ada bargaining yang kalau kami cermati bisa di dua paslon lagi atau mengerucut tiga calon Pilpres," kata politikus PDIP itu.

Kekuatan ini, kata Tjhajo, akan terlihat dari hasil Pilkada 2018, khususnya daerah padat penduduk antaralain Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.

"Itu totalnya sudah 67 persen dari total jumlah pemilih, untuk memasuki jumlah pemilu presiden dan legislatif setempat," Tjahjo menandaskan.

Perang Terbuka

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, aksi saling serang sejumlah elite partai politik mengindikasikan dimulainya 'perang terbuka' jelang Pilpres 2019.

"Perang terbuka itu sudah dimulai. Parpol sudah mulai memetakan dirinya masing-masing. Siapa lawan siapa dan siapa mendukung siapa," ujar Ujang dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, 6 Agustus 2017.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini juga memprediksi, situasi panas saat Pilkada DKI Jakarta akan kembali terulang pada Pilpres 2019. Dia pun memprediksi, itu akan jadi gejala nasional.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya