Muncul Duet AHY-Gatot Nurmantyo untuk Pilpres 2019 Versi Survei

Dia menuturkan, alasan masyarakat memilih AHY sebagai cawapres karena popularitasnya sebagai tokoh muda dan mantan militer.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 22 Okt 2017, 19:45 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2017, 19:45 WIB
Agus - Sylvi Akui Kekalahan-AHY-Jakarta- Johan Tallo-20170215
Agus Harimurti Yudhoyono meminta maaf kepada tim pemenangan, relawan, dan warga yang mendukung dirinya dan Sylviana, Jakarta, Rabu (15/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Roda Tiga Konsultan menilai, penentuan Wakil Presiden RI akan menjadi hal yang krusial. Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun disebut sebagai calon wakil presiden potensial untuk Pilpres 2019.

"Apabila diberi pilhan nama, maka pilihan untuk Agus Harimurti Yudhoyono mendapatkan 14,3%, Gatot Nurmantyo 10,8%, dan Anies Baswedan 6,3 %," kata Direktur Riset RTK Rikola Fedri dalam sebuah diskusi di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (22/01/2017).

Dia menuturkan, masyarakat memilih AHY sebagai cawapres karena popularitasnya sebagai tokoh muda dan latar belakangnya sebagai mantan militer.

Selain itu, putra sulung Presiden keenam RI itu juga dinilai memiliki kepribadian yang bagus serta bersih dari korupsi.

"Sebanyak 20,8% masyarakat memilih AHY karena popularitas kandidat, 14,9% karena latar belakangnya sebagai mantan milter. AHY juga dinilai pintar, adil, dan bersih dari korupsi," ucap Rikola.

 

Gatot Dinilai Tegas

Sementara itu, masyarakat memilih Gatot Nurmantyo karena sikapnya yang tegas dalam memimpin dan memiliki latar belakang militer.

"Sebanyak 48,1% masyarakat memilih Gatot karena sikap dia yang tegas, 16,7% karena Gatot berlatar belakang militer, dan bersih dari korupsi," ujar Rikola.

Selain itu, nama yang masuk dalam bursa Cawapres 2019 adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator PMK Puan Maharani, Yusril Ihza Mahendra, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Ketua MPR Zulkifli Hasan, hingga Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 15 hingga 29 September 2017. Survei dilakukan menggunakan metode stratified random sampling dengan 2600 responden, dan margin of error sekitar 1,96%.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya