Liputan6.com, Jambi - Kota Jambi menjadi salah satu daerah yang bakal menggelar Pilkada serentak 2018 ini. Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Jambi bakal menjadi ajang pertaruhan sekaligus tuah bagi Zumi Zola selaku Ketua DPW PAN sekaligus menjabat sebagai Gubernur Jambi.
Sebagai ibu kota provinsi, Kota Jambi memiliki jumlah pemilih paling banyak di Provinsi Jambi. Dari data KPU setempat, jumlah pemilih Kota Jambi hampir mencapai 700.000 lebih pemilih. Oleh sejumlah pengamat, Kota Jambi merupakan ajang 'pertarungan' para petinggi partai di Jambi untuk memenangkan calon yang diusungnya.
Kuatnya strategi politik jelang Pilwakot Jambi terlihat dari cara Zumi Zola dalam memilih pasangan calon yang bakal diusung.
Advertisement
Baca Juga
Hingga hari terakhir pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota di KPU Kota Jambi yakni pada hari Rabu 10 Januari 2018, ada dua pasangan yang resmi mendaftar dan dinyatakan lolos.
Mereka adalah pasangan Syarif Fasha-Maulana dan Abdullah Sani-Kemas Al Farizi. Dari dua pasangan itu, PAN Provinsi Jambi di bawah kepemimpinan Zumi Zola menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Abdullah Sani-Kemas Al Farizi.
Tidak seperti partai lain yang sudah jauh-jauh hari menentukan calon yang diusungnya. Zumi Zola justru menjatuhkan pilihannya hingga detik-detik jelang proses pendaftaran berakhir. Bahkan langkah Zumi Zola ini sempat menuai banyak pertanyaan. Sebab awalnya, sang adik yakni Zumi Laza yang digadang-gadang bakal diusung PAN menjadi bakal calon Wali Kota Jambi.
Ini mengingat sang adik gubernur ganteng itu sempat ditunjuk sebagai Ketua DPD PAN Kota Jambi. Namun sekitar dua bulan mendekati tahapan pendaftaran Pilkada, Zumi Laza tiba-tiba menyatakan mundur sebagai Ketua DPD PAN Kota Jambi dengan alasan ingin fokus di bidang usaha dan pendidikannya.
"Kalau kita ingin memenangkan kandidat, kita harus all out berjuang," ujar Zumi Zola saat melepas pasangan Abdullah Sani-Kemas Al Farizi mendaftar di KPU Kota Jambi, Rabu 10 Januari 2018.
Zumi Zola juga berpesan, perjuangan all out itu harus dibarengi politik yang santun dengan tidak menghalalkan segala cara dan tidak melanggar aturan-aturan Pilkada.
"Meski kekuatan kita kecil, kita yakin pasangan Abdullah Sani-Kemas Al Farizi bisa memenangi Pilwakot Jambi," ucap Zola dibalas yel-yel dari para pendukungnya.
Dikepung Banyak Partai
Menjadi suatu kewajaran apabila Zumi Zola mewanti-wanti agar seluruh kader PAN di Jambi benar-benar all out berjuang memenangkan Abdullah Sani-Izi (sapaan akrab Kemas Al Farizi). Sebab, pasangan ini hanya didukung dua kekuatan koalisi yakni PAN dan PDIP.
Sementara sang calon lawan yakni pasangan Syarif Fasha-Maulana didukung kekuatan penuh yakni 10 partai. Terdiri dari Partai Demokrat, Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PKB, PBB, PPP, PKPI dan Nasdem.
Koalisi partai gemuk ini menguasai 35 kursi dari 45 kursi di DPRD Kota Jambi. Sementara PAN dan PDIP hanya memiliki 10 kursi.
"Kami tidak gentar, kekuatan kecil yang terorganisir bisa mengalahkan kekuatan besar yang tidak terorganisir," ucap Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi, Edi Purwanto.
Pilwakot Jambi bakal menjadi ujian kedua bagi Zumi Zola sebagai petinggi partai di tingkat provinsi. Beberapa bulan usai dirinya ditunjuk sebagai Ketua DPW PAN Jambi, ia berhasil memenangkan Masnah Busro sebagai Bupati Muarojambi sekaligus bupati perempuan satu-satunya dan pertama kalinya di Provinsi Jambi pada Pilkada serentak 2017 lalu.
Advertisement
Pertarungan Dua Calon Petahana
Selain sebagai ajang percaturan politik Zumi Zola, Pilwakot Jambi juga bakal menjadi ajang pertarungan dua calon petahana.
Untuk diketahui, Syarif Fasha saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Jambi dan memastikan diri maju kembali untuk kedua kalinya dalam Pilwakot Jambi. Sementara sang lawan, Abdullah Sani saat ini duduk sebagai Wakil Wali Kota Jambi.
Awalnya, Syarif Fasha bersama Abdullah Sani adalah pasangan dalam Pilwakot Jambi 2013 lalu. Mereka berhasil memenangi ajang pesta lima tahunan hingga resmi menjabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi 2013-2018.
Kini, Syarif Fasha selaku kader Golkar dan Abdullah Sani sebagai kader PDIP memilih pisah jalan untuk sama-sama maju sebagai bakal calon Wali Kota Jambi 2018-2023. Keduanya juga berhasil menggaet pasangan calon wakil wali kota yang sudah populer di Jambi.
Maulana adalah seorang dokter sekaligus pemilik salah satu rumah sakit ternama di Kota Jambi. Ia sebelumnya pernah maju dalam Pilwakot Jambi 2013, tapi kalah. Sementara Kemas Al Farizi atau biasa disapa Izi adalah seorang tokoh pengusaha muda di Jambi yang juga tak kalah populer.
Oleh sejumlah pengamat politik serta survei, pasangan Syarif Fasha-Maulana dinilai memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi. Apalagi mereka didukung kekuatan banyak partai.
Sebaliknya, pasangan Abdullah Sani-Izi juga tak kalah taring. Pasangan ini dinilai sebagai representasi perpaduan tokoh tua dengan tokoh muda di Jambi. Selain sebagai politikus, Abdullah Sani dikenal sebagai tokoh masyarakat di Kota Jambi.