Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil menyempatkan naik KRL Commuter Line dari stasiun Djuanda hingga menuju Cikarang, Kabupaten Bekasi, di sela waktu kampanyenya.
Kehadiran Ridwan Kamil membuat para penumpang terkejut. Reaksi penumpang pun beragam, ada yang tak percaya itu Ridwan Kamil, dan ada pula yang langsung minta berfoto selfie.
Baca Juga
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 100%: Acep-Gitalis 9,67%, Jeje-Ronal 9,10%, Syaikhu-Ilham 20,07%, Dedi-Erwan 61,16%
Pilkada Jabar, Dedy Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul Telak di TPS Prabowo
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 92%: Acep-Gitalis 10%, Jeje-Ronal 9,22%, Syaikhu-Ilham 20,20%, Dedi-Erwan 60,58%
Tak sedikit dari mereka yang langsung mengajak Ridwan Kamil bersalaman dan menyapa kabar.
Advertisement
Uniknya, salah seorang pemuda tiba- tiba bertanya ke Ridwan Kamil. "Maaf, ini Kang Emil betulan atau KW?" tanya penumpang bernama Uu.
Ridwan Kamil pun tersenyum. "Coba tebak, saya KW atau asli," ucap pria yang biasa disapa Emil itu.
"Iya kayaknya Kang Emil asli ini, bukan KW," ujarnya. Kalau yg KW sering saya lihat di TV," ucap penumpang tersebut polos. Penumpang yang mendengar percakapan itu pun langsung tertawa.
Menurut Ridwan Kamil, naik KRL itu seru karena bisa silahturahmi dengan semua golongan. Ada karyawan, mahasiswa, pegawai, guru, hingga ibu rumah tangga.
"Di Amerika, juga begitu, kalau kita naik kereta, kita bertemu dengan semua golongan, mulai dari orang kaya, menengah, hingga kelas bawah," ujar Emil yang pernah tinggal di Amerika Serikat.Â
Menuju Pasar Cikarang
Selama di dalam gerbong kereta, nyaris seluruh penumpang di gerbong itu bergantian meminta berfoto selfie.
"Saya nggak nyangka bisa ketemu calon gubernur Jawa Barat di sini, pas liat Facebook, eh lihat live-nya, langsung deh saya samperin," kata penumpang bernama Heri.
Sesampainya di Cikarang, Ridwan Kamil langsung mengunjungi Pasar Cikarang dan Pasar Cibitung, Kabupaten Bekasi.
"Saya ingin melihat langsung kondisi pasar, dan masalah-masalah apa saja yang ada di sana. Tujuannya untuk menyerap aspirasi pedagang di pasar," Ridwan Kamil menandaskan.
Advertisement