Suara Siapa Tergerus Jika Poros Ketiga Muncul di Pilpres 2019?

Muhammad Qodari menyatakan, koalisi poros ketiga di Pilpres 2019 dimungkinkan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 08 Mar 2018, 07:56 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2018, 07:56 WIB
Jokowi dan Prabowo
Pertemuan kedua ini tak lepas dari makin gencarnya ajakan demo menuntut penegakan hukum penistaan agama.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyatakan, koalisi poros ketiga di Pilpres 2019 dimungkinkan. Munculnya calon ketiga dipastikan akan menggerus dukungan suara calon yang sudah ada seperti Jokowi atau Prabowo Subianto.

"Tergantung siapa calonnya," ujar Qodari di Gedung ICMI, Jakarta Pusat, Rabu 7 Maret 2018.

Ia pun lalu mencontohkan jika sosok eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang mencul di Pilpres 2019. Dia menilai, nantinya suara yang akan kalah adalah Prabowo.

"Karena sama-sama latar belakang militer," ucapnya.

Sedangkan jika calon di Pilpres 2019 di poros ketiga adalah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, lanjut dia, maka suara yang akan tergerus adalah Jokowi.

 

Prabowo Dirugikan

Pelantikan Anies-Sandi
Usai pelantikan Anies-Sandi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berbincang santai satu meja dengan Presiden Jokowi, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

"Tapi bukan mustahil Prabowo akan tergerus, kenapa? Anies anggaplah representasi tokoh Islam atau masyarakat Islam. Sementara Pak Prabowo selama ini imagenya dukungan datang dari kelompok Islam, artinya dukungan Pak Prabowo juga akan tergerus," kata dia.

Yang jelas, Qodari menilai, Prabowo lebih dirugikan jika ada calon ketiga nantinya.

"Katakanlah capresnya militer, Prabowo terganggu. Latar belakang Islam, Prabowo terganggu juga," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya