Ketua Umum Golkar: Bakal Cawapres Jokowi Dibahas Sesudah Pilkada 2018

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku partainya hingga saat ini belum menentukan sosok bakal calon wakil presiden pendamping Jokowi di Pilpres 2019.

oleh Devira PrastiwiHanz Jimenez Salim diperbarui 16 Mar 2018, 06:36 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2018, 06:36 WIB
Jokowi Resmikan Pabrik Obat
Presiden Jokowi dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menghadiri peresmian pabrik obat dan produk biologi milik PT Kalbio Global Medika (KGM), anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) di Cikarang, Bekasi, Selasa (27/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku, partainya hingga saat ini belum menentukan sosok bakal calon wakil presiden pendamping Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

Menurutnya, nama bakal cawapres ini akan dibahas setelah pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.

"Jadi karena kita masih berkoalisi untuk provinsi-provinsi maka tentu akan dibahas sesudah pilkada selesai," ungkap Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Dia mengatakan, saat ini partai politik pengusung Jokowi masih sibuk menghadapi Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada Juni 2018.

Sebagai contoh, kata Airlangga, Golkar dan beberapa partai lainnya tengah berkoalisi memenangkan calon kepala daerah yang tengah diusung.

"Karena koalisi sifatnya pelangi. Di satu daerah dengan daerah lain kan berbeda. Jadi kami punya koalisi dengan PDIP misalnya di Riau, dan Sumsel. Kemudian kami punya koalisi dengan Demokrat dan yang lain Nasdem itu di Jatim, kemudian koalisi di Jabar," terang Airlangga.

Sebelumnya, sejumlah nama mencuat untuk disandingkan dengan Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. Para kandidat itu harus memenuhi kriteria sebagai calon wakil presiden.

Menurut Direktur Said Aqil Siradj Institute (SAS), Imdadun Rahmat, setidaknya ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan oleh Jokowi terkait bakal cawapresnya.

"Tiga aspek itu yakni konsolidasi pemilih muslim, penguatan sektor ekonomi, serta stabilitas politik dan keamanan," kata Imdadun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dorong Kader Muda

PDIP Usung Jokowi Jadi Capres 2019
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bergandengan tangan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat Rakernas PDIP III Tahun 2018 di Badung, Bali, Jumat (23/2). (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpress)

PDI Perjuangan akan memunculkan kader muda sebagai bakal calon pendamping Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.

Politikus PDIP Puan Maharani mengatakan, kader muda ini sudah dipersiapkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Internal (PDIP) juga pasti punya nama. Insyaallah partai seperti PDIP punya kader yang terbaik, juga Ibu Ketua Umum mendorong kader muncul di mana pun. Makanya muncul kalangan muda dari PDIP," kata Puan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Akan tetapi, Puan enggan mengungkapkan nama kader dari internal PDIP untuk didorong sebagai bakal cawapres Jokowi. Menurutnya, nama itu sudah disiapkan oleh Megawati.

"Banyaklah namanya. Sudah kita pertimbangkan dan Ibu Ketua Umum juga tahu siapa namanya," ungkap Puan.

PDIP, sambung Puan, menginginkan bakal cawapres yang bisa memperkuat karakter dari Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Kemudian, bakal cawapres itu juga diharapkan memiliki visi dan misi yang sama dengan Jokowi dan pemerintahan saat ini.

"Bahwa kita (PDIP) punya suatu kriteria spesifik, kita masih cair banget, masih empat bulan lagi," tandas Puan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya