Reaksi Partai Koalisi soal Deklarasi Pasangan Jokowi-Muhaimin

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menganggap, deklarasi Jokowi-Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden hanya aspirasi dari PKB.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2018, 12:46 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 12:46 WIB
Kenakan Kaus Oblong, ini Gaya Santai Jokowi saat Jajal Kereta Bandara
Presiden Jokowi berbincang dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar (tengah) dan Menteri BUMN Rini Soemarno saat menjajal kereta bandara menuju Stasiun Sudirman Baru, Selasa (2/1). (Liputan6.com/Pool/Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mendeklarasikan pasangan Joko Widodo atau Jokowi-Muhaimin di Pilpres 2019 menuai komentar dari beberapa partai koalisi pemerintah.

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menganggap, deklarasi Joko Widodo-Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden hanya aspirasi dari PKB.

Golkar, kata Ace, menyerahkan kepada Jokowi untuk memilih calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pemilu Presiden 2019.

"Jadi deklarasi Cak Imin baru aspirasi PKB," kata Ace saat dihubungi, Rabu (11/4/2018).

Ace menuturkan, Golkar saat ini belum membicarakan soal cawapres Jokowi. Partainya masih fokus untuk memenangkan Pilkada dan menaikkan elektabilitas Golkar di Pemilu Serentak 2018.

Meski fokus menaikkan elektabilitas, Ace menepis langkah tersebut dilakukan untuk menaikkan nilai tawar agar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dipilih menjadi cawapres oleh Jokowi.

Kian tinggi elektabilitas Golkar, lanjut Ace, akan semakin memperkuat dukungan terhadap Jokowi di pemerintahan.

"Menaikkan elektabilitas bukan untuk menjadikan daya tawar tapi ini bagian dari kebijakan organisasi," tandasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Komentar PPP

20160206- Presiden Jokowi Buka Mukernas PKB-Jakarta-Faizal Fanani
Presiden Jokowi didampingi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menghadiri pembukaan Mukernas PKB di JCC, Jakarta, Jum'at (5/2/2016). Mukernas PKB mengambil tema "Holopis Kuntul Baris, Menangkan Rakyat Dalam Persaingan Global" (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara Wakil Sekjen PPP Ahmad Baidowi mempertanyakan apakah PKB akan tetap mendukung Jokowi, jika Muhaimin akhirnya tidak dipilih sebagai cawapres.

"Mau mendirikan posko apa pun, kalau nanti Jokowi sudah menentukan calon dan ternyata yang punya posko tidak digandeng, apakah masih mau mendukung Jokowi?" kata Baidowi saat dihubungi, Rabu.

Dia meminta dukungan PKB itu tidak dilakukan sepihak dan menyandera Jokowi. Sebab, keputusan soal cawapres merupakan domain dari Jokowi.

"Dukungan ke Jokowi jangan sampai menyandera apalagi disampaikan secara sepihak," ujarnya.

Baidowi mengungkapkan, partai-partai pendukung Jokowi sejauh ini belum membicarakan urusan cawapres. Seluruh partai pendukung sepakat pembahasan cawapres dilakukan usai Pilkada pada Juni mendatang.

Diketahui, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berulang kali menyampaikan optimismenya bisa menjadi cawapres Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019. Dia bahkan telah mendeklarasikan gerakan Jokowi-Muhaimin atau JOIN, Selasa kemarin.

Cak Imin juga secara resmi mengumumkan PKB mengukung Jokowi di Pilpres 2019. Dalam kesempatan ini, Cak Imin menyatakan yakin akan dipilih Jokowi sebagai cawapres. Ia pun mengklaim Jokowi tahu tentang deklarasi JOIN.

"Saya yakin ini akan gol. (Saya) bukan hanya optimis, yakin," tegas Cak Imin.

Reporter: Renald Ghiffari 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya